Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2012

Latihan Mengubah Sajian Tabel Menjadi Uraian (Narasi)

Gambar
Latihan Mengubah Sajian Tabel Menjadi Uraian (Narasi)--- TABEL PERSENTASE PENCEMAR DI JAKARTA (%) TAHUN 1991 : Pencemar Transportasi Permukiman Sampah Industri CO 98.80 0,10 1,00 0,10 NOx 73,40 9,60 1,10 15,90 SOx 26,50 10,70 0,20 62,70 HC 88,90 2,20 7,70 1,20 TSP 26,50 33,0 8,40 14,60 Hasil Penelitian Lab. Udara Jurusan Teknik Lingkungan ITB Sumber: Republika 3 April 1996 hlm.5 Sebagai latihan membuat narasi (uraian) tabel tersebut, lengkapilah teks rumpang berikut:               Pencemaran di Jakarta disebabkan oleh (1)......................, ........................, .........................., dan ...................... Di antara lima gas beracun ini, (2)......, ......, ......, ......, dan ......, sulfur oksida (SOx) paling banyak ditimbulkan oleh (3)........................ Akan tetapi, di antara empat sumber penyebab pencemaran udara, (4).......................... merupakan biang pencemaran yang merata dan sangat tinggi untuk setiap jenis unsur pencemar. Penyumbang tertinggi untu

Majas Alusio dan Majas Alegori Beserta Contoh-contohnya

Gambar
Majas Alusio dan Majas Alegori Beserta Contoh-contohnya--- A. Majas Alusio adalah majas yang artinya diketahui umum/ menggunakan peribahasa. Contoh: Saya tahu siswa yang lempar batu sembunyi tangan. Jangan seperti katak dalam tempurung. Tugu ini mengingatkan kita pada peristiwa Bandung Lautan Api. Ah, kau ini sudah gaharu cendana pula. B. Majas Alegori adalah majas yang berupa cerita singkat dan mengandung kiasan atau lambang. Contoh: Berhati-hatilah dalam mengemudikan bahtera kehidupan keluargamu sebab batu karang dan gelombang setiap saat menghadang.

Majas Simile dan Majas Litotes Beserta Contoh-contohnya

Gambar
Majas Simile dan Majas Litotes Beserta Contoh-contohnya--- B. Majas Simile (disebut juga Perumpamaan ) adalah majas yang membandingkan sesuatu dengan benda lain sehingga memiliki pengertian yang jelas. Biasanya majas ini menggunakan kata-kata: bagai (bagaikan), umpama, laksana, bak, dan sebagainya. Contoh: Engkau laksana bulan. Kenangan bersamamu seumpama mimpi di dalam mimpi. Kau bagaikan Rahwana menculik Dewi Shinta dari tangan Sri Rama. B. Majas Litotes adalah majas yang menggunakan pernyataan yang dikecil-kecilkan dari kenyataan dengan maksud merendah. Contoh: Hanya teh dingin dan kue kampung saja yang dapat kami hidangkan. Rumah yang buruk inilah hasil kerja keras kami. Hasil usaha mereka tidak mengecewakan. Aapa yang Saudara harapkan dari orang semiskin saya. Perjuangan ini hanya setitik air dalam samudera yang luas.

Majas Antitesis dan Majas Paradoks Beserta Contoh-contohnya

Gambar
Majas Antitesis dan Majas Paradoks Beserta Contoh-contohnya-- - A. Majas Antitesis adalah majas yang berupa paduan dua kata yang berlawanan dalam susunan kata yang sejajar. Contoh: Hidup mati nya manusia di tangan Tuhan. Cantik atau tidak , kaya atau miskin , bukanlah ukuran nilai seorang wanita. Bahasa dapat menunjukkan tinggi rendah nya suatu bangsa. Maju mundur nya desa tergantung dari warganya. B. Majas Paradoks adalah majas yang memuat pernyataan yang seolah-olah berlawanan dengan pendapat umum, tetapi benar kenyataannya. Contoh: Hatinya sunyi tinggal di kota Jakarta yang ramai. Dia kaya tetapi miskin . Kita memang berani tetapi takut . Hari yang cerah untuk jiwa yang sepi .

Majas Eufimisme dan Contoh-contohnya

Gambar
Majas eufimisme adalah majas yang mengungkapkan sesuatu dengan menggunakan kata-kata yang lebih sopan. Contoh: Pramuwisma bukan pekerjaan hina. (pembantu rumah tangga) Orang itu telah berubah akal . (gila) Ia telah pergi mendahului kita . (meninggal) Putera Bapak memang agak ketinggalan.  (kurang pintar) Bolehkah saya ke belakang sebentar? (ke toilet) Banyak penduduk di negara itu kekurangan makan.  (kelaparan) Ah, kamu memang tunarungu . (tuli) Karena tidak disiplin, pegawai itu diistirahatkan.  (dipecat) Pejabat itu dibebastugaskan karena kesalahannya. (dipecat)

Trio Majas Sindiran: Ironi, Sinisme, dan Sarkasme

Gambar
Majas yang kita bahas kali ini memang kurang pantas untuk dipelajari. Tapi tak apa, sekadar diketahui. A. Majas Ironi Majas Ironi adalah majas sindiran halus yang menyatakan pertentangan makna, menyanjung kemudian menjatuhkan. Contoh: - Bagus benar tulisanmu sampai aku tak bisa membaca. - Hai, baru pukul delapan, kamu sudah datang? - Manis benar teh ini, terlalu banyak gula rupanya. - Baik benar kelakuanmu, orang setua itu kaupukul. - Bagus benar ucapanmu sehingga menyakitkan hati. - Aduh rapinya tempat ini, barang-barang berantakan di sana-sini. B. Majas Sinisme Majas Sinisme adalah majas sindiran seperti ironi, namun agak kasar. Contoh: - Muak aku mendengar kata-katamu. - Kamu sudah pandai, tak perlu nasihat lagi. C. Majas Sarkasme Majas Sarkasme adalah majas sindiran yang paling kasar dengan kata-kata yang tidak sopan. Contoh: - Dasar otak u**ng kamu. - Hai, m**yet, mau apa kamu ke sini? - Cepat mandi, k**bing. Mohon maaf, sekali lagi, sekadar diketahui dan materi ini tak perlu dipe

Majas Metafor (Metafora) dan Contoh-contohnya | Kupu-kupu Malam

Gambar
Majas Metafor (Metafora) dan Contoh-contohnya | Kupu-kupu Malam--- Di arsip sebelumnya, di Sinopsis Novel Neraka Dunia , terdapat frasa kupu-kupu malam . Apa artinya? Kupu-kupu itu kan suka terbang ke sana kemari, dari bunga yang satu ke bunga yang lain. Kok ada di malam hari? Ya tak mungkin lah kupu-kupu keluar di malam hari. Ini hanya sebuah pengungkapan yang sopan bagi perempuan yang terpaksa menjual diri karena alasan tertentu (WTS). Dalam pelajaran Bahasa Indonesia, itu dinamakan majas Metafor (Metafora). Metafora adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan perbandingan langsung atas dasar sifat yang sama/ hampir sama. Contoh: raja siang (matahari) dewi malam (bulan) kupu-kupu malam (WTS) bunga bangsa (generasi muda) bunga desa (gadis desa tercantik) kutu buku (gemar membaca buku) lintah darat (rentenir) kembang desa (gadis desa tercantik) buah hati (anak kesayangan) Demikian, 9 frasa/klausa pilihan yang bermajas dan sempat tercatat di buku notes saya......

Sinopsis Neraka Dunia, Karya Nur Sutan Iskandar Tahun 1934

Gambar
Sinopsis Neraka Dunia, Karya Nur Sutan Iskandar Tahun 1934--- Neraka Dunia merupakan novel karya Nur Sutan Iskandar yang diterbitkan Balai Pustaka dan populer tahun 1934. Tokoh utama: Akhmad Salam, Aisyah Ketika berada di kota Surabaya, Akhmad Salam, seorang pemuda asal Jakarta berkenalan dengan Aladin, pemuda Bugis. Aladin yg sudah banyak pengalaman tinggal di Surabaya mengajak Akhmad Salam menjelajahi pelosok kota sampai ke lorong-lorong sempit tempat kupu-kupu malam bersarang. Pergaulannya dengan Aladin telah menyeret Akhmad Salam ke jurang nista. Ia tak menggubris nasihat Tabrani, sahabatnya yang lain yang senantiasa tekun beribadah pada Tuhan. Makin hari Akhmad Salam terperosok jurang nista semakin dalam. Setiap malam bersama Aladin dihabiskan waktu dan uangnya di tempat-tempat mesum, memburu kenikmatan bersama perempuan-perempuan jalang . Hampir seluruh tempat mesum dan hotel-hotel yang mnyediakan bunga sedap malam didatangi Akhmad Salam. HIngga pada suatu hari Akhmad Salam me

Hadiah Perekat Jiwa | Sudut Pandang dalam Kutipan Bab VI Novel Ayat-ayat Cinta

Gambar
Dalam sebuah cerita, kita mengenal unsur intrinsik, yaitu unsur yg membangun suatu karya dari dalam. Unsur intrinsik itu salah satunya adalah Sudut Pandang (point of view) . Sudut pandang adalah posisi pengarang dalam sebuah cerita. Dalam novel ini, pengarang menjadikan dirinya sebagai tokoh utama sehingga novel ini disebut bersudut pandang orang pertama pelaku utama (Sudut pandang Akuan). Oke, selamat mengarungi dunia imajinasi.... Lanjutan dari Bab V Hadiah Perekat Jiwa | Sudut Pandang dalam Kutipan Bab VI Novel Ayat-ayat Cinta --- Senja musim panas sungguh indah meskipun tetap tidak seindah musim semi. Aku membuka jendela kamar lebar-lebar. Semburat mega kemerahan menghiasi langit. Bau uap pasir masih terasa. Angin bertiup semilir seolah menghapus hawa panas. Jendela Maria kelihatannya juga terbuka. Habis maghrib paling enak memang membuka jendela. Membiarkan angin semilir mengalir. Sayup-sayup aku mendengar Maria bernyanyi. Kalimatin laisat kal kalimaat! Ia melantunkan lagu Maji

Majas Hiperbol (Hiperbola) dan Contoh-contohnya

Gambar
Kembali hadir, Blog Pelajaran Bahasa Indonesia di Jari Kamu kali ini membagi arsip tentang majas Hiperbol (Hiperbola), yaitu majas yang menggungkapkan sesuatu secara berlebihan. Dengan kata lain, pengungkapannya terlalu dilebih-lebihkan. Contoh: 1...memecahkan gendang telinga. 2...pekik merdeka menggelegar... 3...bermandikan keringat... 4...peluhnya menganak sungai... 5...harga minyak mencekik leher... 6...teriakannya setinggi langit... 7...tinggalkan sejut kenangan... 8...para pengungsi membanjiri... 9...darahnya mendidih... 10...membanting tulang mencari nafkah... Demikian, 10 frasa/klausa pilihan yang bermajas dan sempat tercatat di buku notes saya......

SOAL | Menyusun Kamus, Mengurutkan Kata/Istilah Secara Alfabetis

Gambar
1) Aksi 2) pemberantasan 3) korupsi termasuk juga belum adanya 4) upaya perbaikan 5) sistem, dan adanya kesadaran Indonesia dalam 6) kondisi 7) darurat korupsi perlu mendapat dukungan masyarakat. Kata-kata bernomor pada paragraf tersebut dapat diurutkan menjadi kamus kecil dengan urutan . . . . a. 1 – 2 – 7 – 6 – 3 – 5 – 4 b. 1 – 2 – 6 – 7 – 3 – 4 – 5 c. 1 – 7 – 3 – 6 – 2 – 5 – 4 d. 1 – 7 – 6 – 5 – 4 – 3 – 2

Majas Personifikasi dan Contoh-contohnya | Tugu Tani Mencibiri Nenek Gayung

Gambar
Dalam kegiatan berbahasa baik lisan maupun tertulis, terkadang kita perlu juga menggunakan majas. Majas disebut juga bahasa figuratif atau figura bahasa. Salah satu majas itu adalah majas Personifikasi. Kali ini, kembali Pelajaran Bahasa Indonesia di Jari Kamu membaginya untuk kalian. Personifikasi (Penginsanan) adalah majas yang mengungkapkan benda mati atau sesuatu yang bukan manusia menjadi bisa berperilaku sebagai manusia. Segala sesuatu yang biasa dilakukan manusia, diungkapkan dapat dilakukan oleh benda/sesuatu tersebut. Contoh: Burung bernyanyi di pagi hari. Angin meraung menemani sang hujan. Angin berbisik menyampaikan salam. Baru seratus meter berjalan, mobilnya sudah batuk-batuk. Ombak berkejar-kejaran. Daun kelapa melambai-lambai. Peluru mengoyak jala. Banjir menelan banyak jiwa manusia. Matahari mulai merangkak naik. Kabut tebal menyelimuti. Hatinya berkata. Suratmu mengobati hatiku. Pidatonya membangkitkan semangat. Tugu Tani mencibiri Nenek Gayung.

Teori | Mengenal Homofon dan Contoh-contohnya | Sanksi atau Sangsi?

Gambar
Sebagai lanjutan dari arsip sebelumnya, kembali Pelajaran Bahasa Indonesia di Jari Kamu akan membagi salah satu 'varian'-nya, yaitu Homofon; sekaligus menutup bahwa arsip ini merupakan arsip yang terakhir terkait dengan 'Tiga Homo'. Ya, selain Homonim dan Homograf, kita juga mengenal Homofon. Untuk yang satu ini, kita kadang salah menggunakannya. Kata 'hukuman' kerap kali kita ganti dengan kata 'sangsi', padahal bukan kata itu yang dimaksud, seharusnya sanksi. Homofon adalah kata yang pelafalannya sama, namun tulisan dan maknanya berbeda. Contoh: 1. Bang Ahmad menabung di bank Mandiri. 2.Saya sangsi jika dia akan mendapat sanksi dari pimpinan. 3.Di masa sekarang ini, banyak sekali terjeadi pergerakan massa . 4.Mekanik itu memperbaiki mobil tank dengan sebatang tang saja. 5. Sekalipun kamu menghiba, aku tetap tak memberi kesempatan sekali pun juga. Demikian, baru lima kata ini saja yang sempat tercatat di buku notes saya......

Teori | Mengenal Homograf dan Contoh-contohnya | Kau Makan Tahu, Aku Tak Tahu

Gambar
Sebelumnya Pelajaran Bahasa Indonesia di Jari Kamu telah membagikan tentang Homonim dan Polisemi yang dari segi bentuk kata memiliki kesamaan. Selain itu kita juga memiliki kata yang pelafalannya sama, namun tulisan dan maknanya berbeda, yaitu dikenal dengan istilah Homograf. Contoh: Adik tidak mau tahu pokoknya malam ini dia harus makan tahu (tahu yang pertama dilafalkan sebagai tau, dan tahu yang kedua tetap dilafalkan sebagai tahu). Daripada kecewa lantaran pertandingan bola malam ini berlangsung seri, ayah lebih memilih nonton film seri (seri yang pertama dilafalkan seperti e pada kata bekas dan seri yang kedua dilafalkan seperti e pada kata sepak). Pejabat teras itu sedang duduk di teras rumah  (teras yang pertama dilafalkan seperti e pada kata bekas dan teras yang kedua dilafalkan seperti e pada kata sepak). Dasar memang memiliki mental baja, kiper itu mampu meninju bola hingga mental beberapa meter (mental yang pertama dilafalkan seperti e pada kata sepak dan mental yang kedu

Teori | Perbedaan Polisemi dengan Homonim

Gambar
Sebelumnya, Pelajaran Bahasa Indonesia di Jari Kamu telah membagikan tentang Polisemi dan Homonim beserta contoh-contohnya. Kali ini Pelajaran Bahasa Indonesia di Jari Kamu akan tunjukkan bagaimana PERBEDAAN POLISEMI DENGAN HOMONIM : NO POLISEMI HOMONIM 1 Berasal dari satu kata Berupa dua kata atau lebih 2 Ada hubungan makna Tidak ada hubungan makna 3 Digunakan secara konotatif kecuali kata induknya Digunakan secara denotatif Keterangan: Konotatif= makna kiasan/makna tambahan Denotatif=makna sebenarnya/makna asal Contoh Polisemi: Sambil memegang mulut nya yang berdarah, ia berdiri di mulut pintu. Penggunaan kata 'mulut' masih memiliki hubungan makna: sama-sama tempat keluar masuk. Contoh Homonim: Walau terkena bisa ular, ia masih bisa bernafas. Penggunaan kata 'bisa' memiliki perbedaan makna: 1) racun, 2) dapat.

Teori | Mengenal Homonim dan Contoh-contohnya | Kamu beruang?

Gambar
Teori | Mengenal Homonim dan Contoh-contohnya | Kamu beruang? Hai, kembali Pelajaran Bahasa Indonesia di Jari Kamu hadir untuk menemanimu. Kita belajar tentang Homonim. Sebelumnya, ada cerita dulu, nih. Disimak dulu, ya.... Seorang teman bertanya kepada saya: "Kamu beruang?" Aku lantas terkejut bukan main, kok saya dikatakan beruang? Hampir saja saya marah untung ia langsung sadar akan kekeliruannya dan meralat, "Maksudku, kamu memiliki uang?" Alhasil, kesalahpahaman tak berlanjut ke hal yang merusak kelangsungan populasi cowok keren gara-gara bonyok .... Hheheh... Ya, bahasa kita memiliki kata yang berhomonim. Homonim adalah penggunaan dua kata atau lebih yang memiliki bentuk yang sama, pengucapan yang sama, namun memiliki makna yang berbeda. Kata 'beruang' yang dimaksud tersebut, bisa bermakna memiliki uang , bisa bermakna hewan yang buas itu, dan bisa juga bermakna memiliki ruang . Hampir mirip dengan Polisemi memang. Tak heran kadang-kadang, jika

Contoh Soal SMA Menulis Judul Sesuai EYD

Gambar
Judul karya tulis: menggali potensi diri untuk meningkatkan kepercayaan diri Penulisan Judul makalah yang tepat adalah ... A. Menggali Potensi Diri Untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri B. Menggali potensi diri untuk meningkatkan kepercayaan diri C. Menggali Potensi Diri untuk Meningkatkan kepercayaan diri D. Menggali Potensi Diri untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri E. Menggali Potensi diri Untuk Meningkatkan Kepercayaan diri Jawaban: D Pembahasan: Dalam penulisan judul, semua huruf diawal kata menggunakan huruf besar, kecuali kata sambung, kata depan, dan sebagainya.

Melengkapi Teks Dialog

Gambar
Perhatikan dialog berikut! Dony : Bagaimana realisasi majalah dinding di sekolah kita? Jerry : Cukup baik dan sudah mengikuti imbauan kepala sekolah. Dony : Pengertian baik yang Anda maksudkan ditinjau dari segi apa? Jerry : ... Kalimat yang tepat untuk melengkapi dialog tersebut adalah ... A. Baik dari diri saya sendiri maupun dari berbagai pihak B. Dari segi kertas, penampilan, dan kelengkapan isinya. C. Baik menurut pendapat orang-orang di sekitar sekolah. D. Baik dari segi biaya dan waktu. E. Segi kesiapan, kenyamanan dan lain sebagainya.

Keterampilan Lisan Membacakan Berita | Kronologi Kecelakaan Tugu Tani

Gambar
Semester ini, kalian yang duduk di kelas VIII, akan berlatih menjadi presenter. Sebelum kegiatan tersebut, tentunya kalian harus melewati KD Menulis Berita. Penilaiannya nanti berdasarkan: Ekspresi, Volume Suara, Pelafalan, Jeda, dan Intonasi. Berikut contoh berita yang telah dimodifikasi sedikit oleh Pelajaran Bahasa Indonesia di Jari Kamu sehingga seolah-olah merupakan hasil reportase kita sendiri (Berita dikutip dari Kompas): Selamat pagi.... Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Sepulang rekreasi dari kawasan Monas, siapa sangka ternyata maut menjemput mereka. Pada hari Minggu (22/1/2012) sekitar pukul 11.00 WIB, sebuah mobil Daihatsu Xenia menabrak delapan orang pejalan kaki hingga tewas dan empat lainnya luka, di Jalan MI Ridwan Rais, Tugu Tani, Gambir, Jakarta Pusat. Sebelum menabrak, mobil itu sempat melaju dengan kecepatan tinggi sampai akhirnya oleng dan menabrak 12 orang itu. Menurut saksi mata, Suwarto (54), saat dimintai keterangan oleh unit kecelakaan Polda

Teori | Pergeseran Makna Peyorasi | Awarding di Kalangan Blogger

Gambar
Teori | Pergeseran Makna Peyorasi | Awarding di Kalangan Blogger---- Bahasa itu unik. Selama peradaan manusia ada dan zaman terus berkembang, maka bahasa pun akan mengalami perubahan. Perubahan yang dimaksud itu dapat berupa perubahan makna. Perubahan makna masih merupakan hal yang tak perlu dirisaukan. Yang patut dirisaukan itu adalah musnahnya beberapa kosakata akibat telah punahnya sesuatu atau benda yang menjadi acuannya. Beruntung, kata dinosaurus tidak hilang dalam perbendaharaan bahasa karena walaupun dino sudah punah, ia masih 'diabadikan' dalam film. Kembali ke pergeseran makna. Dalam Pelajaran Bahasa Indonesia, kita mengenal beberapa perubahan makna. Ada Sinestesia, Asosiasi, Meluas (Generalisasi), Menyempit (Spesialisasi), Ameliorasi, dan Peyorasi. Kali ini kita bahas perubahan makna Peyorasi dulu. Peyorasi adalah perubahan makna menjadi lebih jelek. Maksudnya kata tersebut bergeser maknanya menjadi lebih jelek dibanding makna kata di waktu yang lalu. Contoh: pemban

Teori | Mengenal Polisemi dan Contoh-contohnya

Gambar
Teori | Mengenal Polisemi dan Contoh-contohnya---- Masih ingat kan penggunaan kata pagi dalam arsip terdahulu Pelajaran Bahasa Indonesia di Jari Kamu mengenai wawancara imajiner saya dengan pelatih Nil Maizar dan Jacksen F. Tiago di ajang Perang Bintang ISL 2011 lalu? (Silakan baca lagi di SINI ). Nah, kata pagi yang digunakan dalam wawancara tersebut merpakan contoh polisemi. Polisemi adalah istilah untuk penggunaan dua kata atau lebih yang memiliki bentuk yang sama namun masih memiliki hubungan makna. Polisemi berbeda dengan Homonim, Polisemi digunakan secara konotatif (kecuali kata induknya). Berikut contohnya: Para pemain harus latihan pagi ini. Terlalu pagi untuk membicarakan taktik bermain. Kena sikut pemain lawan, mulutnya langsung berdarah. Jika lawan melakukan tendangan bebas, harus ada pemain lain selain kiper yang berdiri di mulut gawang. Yang memakai nomor 23 di tim Setan Merah itu, anak saya. Di sisi lapangan perlu disediakan banyak anak gawang. Bambang memang jago

Menceritakan Pengalaman Pribadi

Gambar
Menceritakan Pengalaman Pribadi-- Materi ini merupakan materi keterampilan lisan. Di kelas, kamu harus mampu menceritakan pengalaman pribadi kamu yang paling mengesankan, baik menyenangkan, memalukan, menyedihkan, dan sebagainya. Dalam bentuk soal, materi ini hanya menguji kembali kemampuan kamu menentukan jenis pengalaman dan hal positif apa yang bisa kamu ambil dari pengalaman itu. Aku hidup dari keluarga tak mampu dengan rumah yang sempit dan kurang sehat. Lingkungan rumahku termasuk lingkungan yang kotor, hal itu ditunjukkan dengan banyaknya sampah yang bertebaran. Suatu hari badanku panas dan keluar bintik merah. Ibu membawaku ke dokter, hasilnya aku positif DB. Selama di rumah sakit aku betul-betul tersiksa, tanganku diinfus, disuntik setiap hari, dan harus rutin meminum obat. Setelah pulang dari rumah sakit, aku sadar kita harus menerapkan hidup sehat. Karena lebih baik mencegah daripada mengobati. Penggalan cerita di atas termasuk pengalaman pribadi yang bersifat . . . . a. me

Pertemuan di Tahrir | Kutipan Bab V Novel Ayat-ayat Cinta

Gambar
Kembali ke HOME Pertemuan di Tahrir | Kutipan Bab V Novel Ayat-ayat Cinta--- Membaca sastra, kita tidak sekadar bersenang-senang karena tak banyak menguras otak sebagaimana jika kita membaca buku pelajaran. Dengan membaca sastra, kita juga bisa mengetahui banyak hal yang sebelumnya tidak kita ketahui. Arsip ini dimaksudkan untuk menemani kalian untuk dibaca jika dalam perjalanan dan tak ada teman bicara serta berkesempatan membuka ipad . Namun, tetap waspada pada keadaan sekeliling ya... Lanjutan dari Bab I Jam 10.10 aku sampai di mahattah metro bawah tanah Maydan Tahrir. Sesuai dengan janji, kami akan bertemu di jalur metro menuju Giza Suburban. Tempatnya lebih nyaman. Lebih indah. Aku mencari tempat duduk yang paling mudah dilihat. Janjinya tepat setengah sebelas. Aku datang dua puluh menit lebih awal. Sambil menunggu aku membaca kembali bahan khutbah yang telah kupersiapkan. Keadaan mahattah tidak terlalu ramai. Menjelang shalat Jum’at seperti ini biasanya memang agak lengang. Seora