Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2012

Ketika Hati Berdesir-desir | Kutipan Bab XIII Novel Ayat-ayat Cinta

Gambar
Kembali ke HOME Lanjutan dari Bab XII Tak terasa sudah memasuki pertengahan September. Suhu musim panas mulai turun. Paling tinggi 32 derajat celcius. Bulan Oktober nanti adalah bulan peralihan dari musim panas ke musim dingin. Si Musthafa Fathullah Said, teman Mesir satu kelas di pascasarjana yang juga sedang mengajukan proposal tesis memberitahukan, bahwa dua hari lagi aku harus ke kampus untuk ujian proposal tesis yang kuajukan. Aku terfokus pada ujian yang sangat menentukan itu. Jika proposalku ditolak maka aku harus menunggu setengah tahun lagi untuk mengajukan proposal baru. As you sow, so will you reap! Demikian pepatah Inggris mengatakan. Seperti apa yang anda tanam, sebegitu itulah yang akan anda petik. Rasanya tidak sia-sia apa yang telah kukerjakan selama ini. Membuat jadwal ketat, bolak-balik ke National Library, ke perpustakaan IIIT di Zamalek, dan mengumpulkan bahan. Membaca literatur-literatur klasik berkaitan Ilmu Quran, berdiskusi dengan teman-teman pascasarjana. Kerj

KISI-KISI SOAL UAS Kelas 7 dan Kelas 8 Sem. Genap 2011/2012

Gambar
Kisi-kisi Soal UAS Kelas 7 dan Kelas 8 Sem. Genap 2011/2012--- KELAS 7: 1. Menyimpulkan pikiran, pendapat, dan gagasan seorang tokoh/ narasumber yang disampaikan dalam wawancara (Contoh Soal) 2. Menentukan hal-hal penting yang dikemukakan narasumber dalam wawancara (Contoh Soal) 3. Menentukan identitas tokoh idola (Contoh Soal) 4. Menentukan keunggulan tokoh (Contoh Soal) 5. Menentukan alasan mengidolakan tokoh (Contoh Soal) 6. Bertelepon dengan kalimat yang efektif dan bahasa yang santun (Contoh Soal) 7. Menentukan hal-hal yang dapat diteladani dari kutipan buku biografi (Contoh Soal) 8. Menemukan gagasan utama dalam teks ( Contoh Soal) 9. Menemukan informasi dalam tabel (Contoh Soal) 10. Menyimpulkan isi tabel (Contoh Soal) 11. Menemukan informasi dalam diagram (Contoh Soal) 12. Menyimpulkan isi diagram (Contoh Soal) 13. Mengubah teks wawancara menjadi narasi (Contoh Soal) 14. Menulis pesan singkat (memo) sesuai dengan isi Contoh Soal) 15. Menulis pesan singkat (memo) dengan menggun

Contoh Pidato dalam Rangka Hari Sumpah Pemuda

Gambar
Contoh Pidato dalam Rangka Hari Sumpah Pemuda--- Pidato adalah 1) pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak; 2) wacana yang yang disiapkan untuk diucapkan di depan khalayak. (KBBI, 2001) Tiga unsur yang berhubungan erat dalam pidato adalah: 1. pembicara (orator) 2. pendengar (audiens) 3. situasi Berikut contoh pidato: Teman-teman sekalian, selamat pagi! Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat-Nya, kita dapat berkumpul di sini untuk memperingati hari yang bersejarah bagi bangsa kita, yaitu Sumpah Pemuda. Bagi kaum muda Indonesia, hari Sumpah Pemuda merupakan momen yang memiliki arti penting untuk membina semangat kebersamaan sebagai bangsa yang merdeka. Sumpah Pemuda merupakan sejarah yang patut diteladani oleh setiap insan negeri ini. Kita sebagai generasi penerus bangsa sudah seharusnya sadar akan tugas dan tanggung jawab kita. Tidak cukup dengan merenung dan mengagumi semangat juang pahla

Langkah-langkah Memahami Tabel

Gambar
Langkah-langkah Memahami Tabel-- Tabel adalah sajian data yang dibuat dalam kolom-kolom. Langkah yang kita lakukan untuk membaca tabel: membaca judul tabel membaca kolom-kolom yang ada di tabel melihat perbedaan yang mencolok pada data tersebut, baik yang tertinggi, terendah, atau rata-rata (hitunglah bila diperlukan) menarik kesimpulan dari data yang disampaikan dalam tabel.

Ciri-ciri Cerpen

Gambar
Ciri-ciri Cerpen--- Cerpen merupakan fiktif naratif, dengan kata lain cerpen termasuk ragam cerita imajinatif. Biasanya, cerpen itu jumlah halamannya berkisar 2-20 halaman yang memiliki beberapa kategori, di antaranya: - Kisahan memberi kesan tunggal dan dominan satu tokoh, latar dan situasi dramatik, bentuknya sangat sederhana. Semuanya bersifat imajinatif; - Mengungkapkan satu ide sentral dan tidak membias pada ide sampingan. Biasanya berisi hal-hal yang tidak rutin terjadi setiap hari, misalnya tentang suatu perkenalan, jatuh cinta, atau suatu hal yang sulit dilupakan; - Dimensi ruang waktu lebih sempit dibandingkan novel. Akan tetapi, walaupun singkat, cerpen selalu sampai dalam keadaan selesai; - Mengungkapkan suatu kejadian yang mampu menghadirkan impresi tunggal. Seperti prosa, cerpen juga terdiri atas unsur intrinsik dan ekstrinsik karya sastra. Unsur intrinsiknya meliputi: tema, plot/alur, tokoh dan penokohan, latar, sudut pandang, pesan, dan gaya. Unsur ekstrinsik, misalnya:

Cerpen "Hipnotis", Cerpen Berbagi Pengalaman tentang Hipnotis

Gambar
Cerpen "Hipnotis", Cerpen Berbagi Pengalaman tentang Hipnotis Oleh: Euis Sulastri Di balik jerjak jendela rumahnya, Kinasih menyaksikan jatuhnya titik-titik air hujan. Ia merasakan betapa sakitnya air itu tatkala membentur kerikil atau koral. Begitu banyak orang membiarkan titik-titik air hujan itu jatuh ke tempat tak layak. Bila bumi tertutup sampah atau beton, mereka akan menggenang memenuhi seluruh permukaan. Kalau sudah begini, air jugalah yang dipersalahkan. Titik-titik air itu adalah aku, yang kini jatuh lalu dicaci dan dicerca. Semua mempersalahkan aku, gumamnya dalam hati. Ingin sekali ia menggantikan batu-batu itu dengan spons agar air itu jatuh ke tempat empuk. Bahkan ia juga ingin menampung seluruh titik air yang jatuh ke tempat tak layak itu untuk ia bagikan saat musim kemarau panjang. Namun sungguh ia tak kuasa. Entah sudah berapa lama Kinasih berdiri di sana. Entah sudah berapa banyak titik air itu membentur batu. Namun kembali ia menyesal, ia tak sanggup men

Contoh Resensi Fiksi

Gambar
Contoh Resensi Fiksi-- Resensi buku fiksi meliputi novel, kumpulan puisi, kumpulan cerpen, dan sebagainya. Bacalah resensi novel berikut ini! “Dari Lembah Ke Coolibah” Potret Perempuan Titis Basino Judul : Dari Lembah Ke Coolibah Penulis : Titis Basino PI Tebal : 150 halaman Cover : Ipe Ma’ruf Penerbit : Grasindo, Agustus 1997 Apakah artinya sebuah novel bagi seorang sastrawan? Tentu banyak persepsi dan argumentasi rasional mengenai hal ini. Pun sangat tergantung pula pada personal experience masing-masing penulis ataupun si sastrawan itu sendiri. Jika seseorang – katakanlah – Pramudya Ananta Toer menggelindingkan karya-karya roman Pulau Buru-nya dengan titik pijak ingin memaparkan ‘gambaran sejarah feodalisme’ bangsa ini (agar diketahui oleh orang banyak), tentulah sangat berbeda dengan Budi Darma yang bersikutat dengan persoalan psikis para tokoh novel-novelnya. Memang, banyak segi arti muatan novel bagi para pengarangnya. Tergantung hasrat dan pesan apa yang ingin mereka sampaikan

Resume Legenda "Baturaden"

Gambar
Resume Legenda "Baturaden"-- Cerita rakyat dapat berupa cerita asal-usul, cerita binatang, cerita jenaka, dan cerita penglipur lara. Cerita asal-usul (legenda) adalah sastra yang dipertautkan dengan keajaiban alam. Selain menerangkan asal-usul binatang atau tumbuhan, legenda juga menerangkan asal-usul sesuatu tempat. Cerita rakyat yang berjudul Baturaden berikut ini merupakan salah satu contoh cerita asal-usul. Dalam cerita asal-usul, unsur latar cerita sangat ditonjolkan. Baturaden Cerita ini mengisahkan seorang pembantu (batur) di sebuah kadipaten. Pembantu itu bernama Suta. Tugas utama Suta adalah merawat kuda milik sang Adipati. Selesai mengerjakan tugasnya biasanya Suta berjalan-jalan di sekitar kadipaten. Maksudnya untuk lebih mengenal tempat kerja yang baru baginya Suatu sore ketika ia sedang berjalan-jalan di sekitar tempat pemandian, ia dikejutkan oleh jertian seorang wanita. Suta segera mencari arah jeritan tadi. Akhirnya ia tiba di dekat sebuah pohon besar. Dilihat

Konfiks (Imbuhan Gabung) ke-an

Gambar
Konfiks (Imbuhan Gabung) ke-an --- Konfiks ke-an merupakan satu kesatuan unsur awalan dan akhiran yang melebur menyatu dalam bentuk, fungsi, dan makna. Konfiks kean merupakan konfiks yang sangat produktif dalam membentuk kata lain, terutama kata sifat dan kata kerja menjadi kata benda abstrak, misalnya kejelekan, ketakutan, dan kepergian. A. Bentuk Perhatikan contoh berikut! - ke + akrab + an = keakraban - ke + dalam + an = kedalaman Dari contoh (1) dan (2) dapat disimpulkan bahwa konfiks ke-an tidak mengalami perubahan bentuk jika dilekatkan pada kata apapun. B. Fungsi Perhatikan contoh berikut: - ke + raja + an = kerajaan - ke + sakit + an = kesakitan Contoh (1) kata yang dibentuk konfiks ke-an menjadi kata benda. Contoh (2) kata yang dibentuk menjadi kata kerja pasif intransitif. Jadi, fungsi konfiks ke-an ialah membentuk kata benda dan kata sifat yang menyatakan keadaan atau membentuk kata kerja pasif intransitif. Selain dilekatkan pada kata dasar, konfiks ke-an juga dilekatkan pa

Sufiks (Akhiran) -an

Gambar
Sufiks (Akhiran) -an--- A. Bentuk Perhatikan contoh berikut: - makan + an = makanan - sayur + an = sayuran Sufiks -an tidak mengalami perubahan. B. Fungsi Perhatikan contoh berikut! Contoh 1: - minum + an = minuman - pakai + an = pakaian Contoh 2: - meter + an = meteran - bulan + an = bulanan Pada contoh (1) sufiks -an membentuk kata benda dari kata kerja. Contoh (2) sufiks -an membentuk kata benda dari kata benda. Jadi Fungsi sufiks -an adalah membentuk kata benda, baik kata aslinya kata kerja maupun kata benda. C. Makna 1. Menyatakan alat atau hasil Contoh: timbangan, tulisan 2. Menyatakan sesuatu yang dikenai perbuatan Contoh: makanan, pantangan, pakaian 3. Menyatakan keadaan yang berhubungan dengan bentuk dasarnya Contoh: harian, asinan, manisan, lapangan 4. Menyatakan tempat Contoh: pangkalan, tumpuan, kubangan, pegangan 5. Menyatakan akibat atau hasil perbuatan Contoh: buatan, balasan, hukuman, karangan, tagihan 6. Menyatakan himpunan atau seluruh. Contoh: lautan, daratan, sayur

Sufiks (Akhiran) -kan

Gambar
Sufiks (Akhiran) -kan--- Sufiks ialah satu bentuk terikat atau satu morfem terikat (akhiran) yang membentuk satu fungsi dan makna. A. Bentuk Perhatikan contoh berikut: - naik + kan = naikkan - letak + kan = letakkan Sufiks -kan tidak mengalami perubahan bentuk. Kata yang berakhir pada konsonan/k/ tetap mempertahankan konsonan tersebut. B. Fungsi Perhatikan contoh berikut: - duduk + kan = dudukkan - kecil + kan = kecilkan - dewa + kan = dewakan Jadi, sufiks -kan berfungsi membentuk kata kerja aktif transitif. C. Makna 1. Menyatakan benefaktif atau melakukan sesuatu untuk orang lain Contoh: membelikan, membuatkan, menuliskan 2. Menyatakan kausatif, yaitu membuat atau menyebabkan sesuatu menjadi Contoh: menerbangkan, melemparkan, meyakinkan 3. Menyatakan sebagai alat atau membuat dengan Contoh: menikamkan, memukulkan, bersenjatakan, berbekalkan Image: jurko.net

Legenda "Roro Jonggrang dan Bandung Bandawasa"

Gambar
Legenda "Roro Jonggrang dan Bandung Bandawasa"--- Bandung Bandawasa hendak menuntut balas ketika mengetahui bahwa ayahnya sebagai Raja Pengging ditaklukkan oleh Prabu Baka. Maka, berangkatlah pemuda sakti ini menuju kerajaan Baka di daerah Prambanan dekat Kalasan. Dengan kesaktiannya ia mengacaukan pasukan Prabu Baka dan menguasai kerajaan itu. Bahkan, ia berhasil membunuh Prabu Baka dengan tangannya sendiri. Hal ini membuat sedih hati Roro Jonggrang, putri Prabu Baka. Dalam hati ia bertekad untuk membalaskan kematian ayahnya. Saat melihat kecantikan Roro Jonggrang, tertariklah hati Bandung Bandawasa. “Jonggrang, kau gadis cantik, aku takut senjata akan melukai kulit dan wajahmu yang halus,” kata Bandung Bandawasa. “Maka, janganlah kita berperang karena kau tak mungkin bisa mengalahkanku.” Dalam hati Roro Jonggrang mengakui bahwa ia tak mungkin bisa mengalahkan pemuda sakti ini. “Lalu apa keinginanmu?” “Saat melihatmu aku sangat tertarik oleh kecantikanmu. Maka aku ingin mem

Resume Legenda "Gunung Tangkuban Perahu"

Gambar
Resume Legenda "Gunung Tangkuban Perahu"--- Cerita ini dimulai dari Sangkuriang yang pergi meninggalkan ibunya karena kepalanya dipukul dengan centong (alat penyendok nasi). Ia pergi ke arah timur dengan harapan tiada akan jumpa lagi dengan ibunya. Dalam mengembara itu, Sangkuriang berguru kepada siapa saja yang dianggapnya sakti. Akhirnya, Sangkuriang menjadi seorang pemuda perkasa. Setelah lama berkelana tanpa disadarinya Sangkuriang telah sampai di tempat semula. Ia bertemu dengan seorang wanita muda cantik. Sangkuriang jatuh cinta dan ternyata wanita tersebut tidak bertepuk sebelah tangan. Pada suatu hari, ketika mereka berdua sedang santai dengan tidak disengaja wanita tersebut (Dayang sumbi) melihat bekas luka di kepala. Ketika ditanya Sangkuriang menjawab bahwa itu bekas luka karena dipukul ibunya dengan centong. Dayang Sumbi menjadi yakin bahwa pemuda itu tiada lain adalah anak kandungnya sendiri. Dayang Sumbi berniat menolak Sangkuriang, tetapi tidak berani. Sebalik

Contoh Resensi Buku | "Munir: Sebuah Kitab Melawan Lupa"

Gambar
Contoh Resensi Buku | "Munir: Sebuah Kitab Melawan Lupa" --- Berikut ini disajikan sebuah resensi: Bergerilya Melawan Lupa Bersama Munir Judul Buku : Munir: Sebuah Kitab Melawan Lupa Editor : Jaleswari Pramodhawardani dan Andi Windjajanto Penerbit : Mizan, Bandung, Cetakan Pertama, Desember 2004 Tebal : iix + 545 halaman Bangsa Indonesia sering dituduh sebagai bangsa pelupa. Lupa atas dosa-dosa masa lalu, kekerasan-kekerasan masa lalu, dan berbagai penyimpangan masa lalu. Melalui buku ini, pembaca diajak berjuang melawan lupa, karena seperti yang dikatakan oleh Milan Kundera, bahwa perjuangan manusia melawan kekuasaan adalah perjuangan melawan lupa. Salah satu anak bangsa yang tidak pernah jenuh mengingatkan kita semua agar tidak pelupa adalah (almarhum) Munir. Dengan sikap dan perjuangannya, Munir mencoba mempertahankan ingatan kita dan secara bersamaan juga melakukan perlawanan terhadap lupa. Orang asal kota Malang yang termasyhur itu bukanlah seorang pejabat tinggi atau ke

Ketentuan Menulis Kutipan

Gambar
Ketentuan Menulis Kutipan --- Untuk memperkuat pendapat dalam karya ilmiah, sering kita mengutip pendapat para ahli yang sudah tidak diragukan lagi kebenarannya. Namun, perlu diingat bahwa jangan sampai terjadi karangan kita terdiri dari kutipan-kutipan. Garis besar kerangka karangan dan kesimpulan hendaknya merupakan pendapat penulis, dan kutipan hanya berfungsi sebagai bahan bukti untuk menunjang pendapat. Untuk itu, sebagai bentuk pertanggungjawaban penulis yang telah menggunakan kutipan itu sebagai penunjang adalah dengan mencantumkan sumber kutipan. Ketentuan penulisan kutipan meliputi tiga hal. A. Kutipan langsung tidak lebih dari empat baris Kutipan ini akan dimasukkan dalam teks dengan cara berikut: (1) kutipan diintegrasikan dengan teks; (2) jarak antara baris dengan baris dua spasi; (3) kutipan diapit dengan tanda kutip; (4) sesudah kutipan selesai diberi nomor urut penunjukkan setengah spasi ke atas atau dalam kurung ditempatkan nama pengarang, tahun terbit, dan nomor halama

Imbuhan memper-kan dan memper-i

Gambar
Imbuhan memper-kan dan memper-i --- Imbuhan memper-kan dan memper-i merupakan dua contoh gabungan afiks. Gabungan afiks adalah penggunaan beberapa imbuhan sekaligus pada kata dasar, dengan tetap mempertahankan indentitasnya masing-masing, baik fungsi maupun maknanya masing-masing. Imbuhan memper-kan Fungsi afiks memper-kan adalah membentuk kata kerja. Fungsi ini didukung oleh tiap unsur pembentuknya. Prefiks meng- menyatakan keaktifan, sedangkan sufiks -kan menyatakan kausatif. Makna imbuhan memper-kan ada tiga, yaitu: 1. Sesuai dengan makna yang didukung oleh per- dan -kan maka makna gabungan afiks itu adalah menyatakan kausatif, yaitu menyebabkan terjadinya proses itu, seperti meninggikan, mempertanyakan, memperbantukan. 2. Makna yang lain adalah menyatakan menjadikan sebagai atau menganggap sebagai, seperti memperhambakan. 3. Menyatakan intensitas, yaitu mengeraskan arti yang disebut dalam kata dasar, dan dapat pula berarti menyuruh, seperti memperdengarkan, memperundingkan, mempert

Langkah-langkah Menyusun Indeks

Gambar
Langkah-langkah Menyusun Indeks --- Indeks adalah daftar kata atau istilah penting yang terdapat dalam buku cetak. Biasanya indeks ditempatkan pada bagian akhir buku. Indeks disusun menurut abjad. Tujuannya untuk memberikan informasi mengenai halaman tempat kata atau istilah itu ditulis. Langkah-langkah menyusun indeks: Sediakan lembaran-lembaran kertas. Carilah sebuah karangan atau buku tidak berindeks. Bacalah karangan itu dengan cermat. Tulislah setiap istilah yang anda temukan pada lembaran kertas yang tersedia dan sertakan halaman pada setiap istilah yang ditemukan. Ada kemungkinan istilah yang sama ditemukan beberapa kali pada halaman berlainan. Oleh karena itu harus dicatat pada lembar tersendiri. Setelah istilah terkumpul, susun secara alfabetis. Istilah yang sama pada halaman berlainan cukup ditulis satu saja dan disusun berurutan menurut nomor halaman. Image: jurko.net

Imbuhan meng-kan dan meng-i

Gambar
Imbuhan meng-kan dan meng-i --- Secara morfologis, imbuhan meng- mengalami proses morfofonemik. Imbuhan meng- dapat menjadi me-, men-, mem-, meny, dan menge-, (lihat materi di bab 5), sedangkan akhiran -kan maupun -i sebagai variasi imbuhan tersebut tidak mengalami perubahan bentuk. Imbuhan meng-kan dan meng-i keduanya sama-sama ber fungsi sebagai pembentuk kata kerja transitif. Makna Imbuhan meng-kan Makna Imbuhan meng-kan dibedakan menjadi makna benefaktif dan makna kausatif. a. Benefaktif (melakukan pekerjaan untuk orang lain) Contoh: Rupanya Arief membawakan saya bingkisan khusus. b. Kausatif 1. Menyebabkan seseorang atau sesuatu tindakan seperti yang disebutkan pada kata dasarnya. Contoh: Pemerintahmendatangkan paha ayam dari Amerika. 2. Menyebabkan seseorang atau sesuatu menjadi seperti yang disebutkan pada kata dasarnya. Contoh: Sebaiknya kamu membetulkan konsep ini sebelum kamu ajukan ke gurumu! 3. Menyebabkan jadi atau menganggap sebagai apa yang disebut kata dasarnya. Contoh

Pemakaian Imbuhan Asing di Awal dan di Akhir Kata

Gambar
Pemakaian Imbuhan Asing di Awal dan di Akhir Kata --- Imbuhan yang bersumber dari bahasa asing dapat dipertimbangkan pemakaiannya di dalam peristilahan Indonesia setelah disesuaikan ejaannya. Pemakaian imbuhan asing bisa diletakkan di awal kata atau di akhir kata. Sebagai gambaran, awalan a-, anti- menyatakan arti tidak. Awalan pra-, semi- menyatakan sebelum. Awalan poli- menyatakan banyak. Berikut beberapa contoh: 1. Pemakaian imbuhan asing di awal kata: -a (amoral, asusila) -anti (antiklimaks, antikomunis) -pra (praduga, prasangka) -poli (poligami, poliandri) -semi (semifinal, semiotomatis) 2. Pemakaian imbuhan asing di akhir kata -or (motivator, koruptor) -is (nasionalis, moralis) -isme ( terorisme, patriotisme) -logi (analogi, teknologi) -log (katalog, dialog) -al (minimal, nasional) Image: jurko.net

Cara Menemukan Ide Pokok dengan Cepat

Gambar
Cara Menemukan Ide Pokok dengan Cepat --- 1.Hendaknya membaca dengan mendesak, dengan tujuan mendapat ide pokok secara cepat. 2.Hendaknya membaca dengan cepat dan cepat memahami ide pokoknya, kemudian teruskan membaca ke bagian lain. 3.Berusahalah cepat mencari arti sentral dan bereaksi terhadap pokok suatu karangan dengan cermat. 4.Jangan terlalu cepat membaca di luar hal yang normal, sehingga kehilangan pemahaman. 5.Jangan terlalu cepat menghiraukan detail kecil, selesaikan bacaan kamu tanpa membuang waktu.

Apakah Membaca Ekstensif Itu?

Gambar
Apakah Membaca Ekstensif Itu? --- Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia membaca adalah memahami isi dari apa yang tertulis. Ekstensif berarti bersifat menjangkau secara luas. Membaca ekstensif dapat diartikan kegiatan membaca untuk memahami informasi sebanyak-banyaknya. Cara efektif untuk memahami dan mengingat lebih lama apa yang Anda baca, dapat dilakukan dengan dua cara: 1. Mengorganisasikan bahan yang dibaca dalam kaitan yang mudah dipahami. 2. Mengaitkan fakta yang satu dengan yang lain, atau menghubungkan dengan pengalaman yang dihadapi. Salah satu teknik membaca yang efisien adalah sistem SQ3R (Survey-Question-Read- Recite [Recall]-Review). Sistem ini biasa digunakan banyak orang. Bila kelima tahap dalam sistem tersebut (SQ3R) kita terapkan, akan membantu daya ingat dan memperjelas pemahaman.

Pola Pengembangan Paragraf Deskripsi

Gambar
Pola Pengembangan Paragraf Deskripsi --- Paragraf deskripsi adalah paragraf yang berisi gambaran suatu objek secara rinci dan jelas tanpa disertai pendapat penulis terhadap objek tersebut. Kerangka karangan adalah garis besar dari hal-hal yang hendak ditulis. Dengan kerangka, penulis dimudahkan untuk menuangkan ide secara sistematis, terarah, dan kemungkinan mendapatkan kelengkapan materi. Ada dua pola pengembangan deskripsi, yaitu pola bergerak dan tidak bergerak. A. Pola tidak bergerak/statis Dari suatu tempat tertentu, pengarang atau pengamat dalam keadaan diam (tak bergerak/statis) dapat melayangkan pandangannya kepada tempat yang akan dideskripsikan, dengan mengikuti urutan-urutan yang teratur dimulai dari titik tertentu. Pengarang dapat mulai dari timur ke barat atau dari utara ke selatan, dari atas ke bawah, dari depan ke belakang, atau dari kanan ke kiri. Ia juga dapat bertolak dari satu titik yang dianggap penting kemudian berangsur-angsur ke bagian yang makin rendah kepentin

Contoh Pengembangan Paragraf dengan Pola Tidak Bergerak/Statis dan Pola Bergerak

Gambar
Contoh Pengembangan Paragraf dengan Pola Tidak Bergerak/Statis dan Pola Bergerak --- Pola pengembangan pragraf dengan pola tidak bergerak/statis dan pola bergerak memiliki perbedaan yang signifikan karena dalam titik pandangan pola tidak bergerak/ (statis) semua benda dalam sebuah tempat berada dalam keadaan diam, tidak mengalami perubahan. Tetapi, pola bergerak menunjukkan perbedaan dari waktu ke waktu sesuai dengan perubahan jarak yang terjadi. Dalam pola bergerak ini dapat dimasukkan pula variasi berupa deskripsi atas dua tempat atau bagian yang diperbandingkan satu sama lain. Berikut kutipan contoh pengembangan paragraf dengan pola tidak bergerak/statis dan pola bergerak. Kutipan 1: Di ujung selatan rumah sakit ini ada dua gedung panjang membujur beratapkan seng. Sebelum orang masuk ke dalamnya, tampak tergantung papan tulis yang minta perhatian kita: “Anak umur 16 tahun ke bawah tidak boleh masuk!” Jadi tempat ini amat berbahaya, sebab di halaman berhamburan terbang kuman-kuman tb