Postingan

Menampilkan postingan dengan label Homonim dan Polisemi

Ciri-ciri Polisemi

Gambar
Ciri-ciri Polisemi-- Polisemi sering ditumpangtindihkan dengan Homonim. Padahal, polisemi berbeda dengan Homonim. Ciri-ciri Polisemi: 1. Berasal dari satu kata 2. Ada hubungan makna 3. Digunakan secara konotatif kecuali kata induknya Contoh Polisemi: Sambil memegang mulut nya yang berdarah, ia berdiri di mulut pintu. Penggunaan kata 'mulut' masih memiliki hubungan makna: sama-sama tempat keluar masuk. Kata mulut yang pertama, bermakna denotatif, kata mulut yang kedua bermakna konotatif. Bandingkan dengan Homonim: Walau terkena bisa ular, ia masih bisa bernafas. Penggunaan kata 'bisa' memiliki perbedaan makna: 1) racun, 2) dapat. Keterangan: Konotatif= makna kiasan/makna tambahan Denotatif=makna sebenarnya

Teori | Mengenal Homofon dan Contoh-contohnya | Sanksi atau Sangsi?

Gambar
Sebagai lanjutan dari arsip sebelumnya, kembali Pelajaran Bahasa Indonesia di Jari Kamu akan membagi salah satu 'varian'-nya, yaitu Homofon; sekaligus menutup bahwa arsip ini merupakan arsip yang terakhir terkait dengan 'Tiga Homo'. Ya, selain Homonim dan Homograf, kita juga mengenal Homofon. Untuk yang satu ini, kita kadang salah menggunakannya. Kata 'hukuman' kerap kali kita ganti dengan kata 'sangsi', padahal bukan kata itu yang dimaksud, seharusnya sanksi. Homofon adalah kata yang pelafalannya sama, namun tulisan dan maknanya berbeda. Contoh: 1. Bang Ahmad menabung di bank Mandiri. 2.Saya sangsi jika dia akan mendapat sanksi dari pimpinan. 3.Di masa sekarang ini, banyak sekali terjeadi pergerakan massa . 4.Mekanik itu memperbaiki mobil tank dengan sebatang tang saja. 5. Sekalipun kamu menghiba, aku tetap tak memberi kesempatan sekali pun juga. Demikian, baru lima kata ini saja yang sempat tercatat di buku notes saya......

Teori | Mengenal Homograf dan Contoh-contohnya | Kau Makan Tahu, Aku Tak Tahu

Gambar
Sebelumnya Pelajaran Bahasa Indonesia di Jari Kamu telah membagikan tentang Homonim dan Polisemi yang dari segi bentuk kata memiliki kesamaan. Selain itu kita juga memiliki kata yang pelafalannya sama, namun tulisan dan maknanya berbeda, yaitu dikenal dengan istilah Homograf. Contoh: Adik tidak mau tahu pokoknya malam ini dia harus makan tahu (tahu yang pertama dilafalkan sebagai tau, dan tahu yang kedua tetap dilafalkan sebagai tahu). Daripada kecewa lantaran pertandingan bola malam ini berlangsung seri, ayah lebih memilih nonton film seri (seri yang pertama dilafalkan seperti e pada kata bekas dan seri yang kedua dilafalkan seperti e pada kata sepak). Pejabat teras itu sedang duduk di teras rumah  (teras yang pertama dilafalkan seperti e pada kata bekas dan teras yang kedua dilafalkan seperti e pada kata sepak). Dasar memang memiliki mental baja, kiper itu mampu meninju bola hingga mental beberapa meter (mental yang pertama dilafalkan seperti e pada kata sepak dan mental ...

Teori | Perbedaan Polisemi dengan Homonim

Gambar
Sebelumnya, Pelajaran Bahasa Indonesia di Jari Kamu telah membagikan tentang Polisemi dan Homonim beserta contoh-contohnya. Kali ini Pelajaran Bahasa Indonesia di Jari Kamu akan tunjukkan bagaimana PERBEDAAN POLISEMI DENGAN HOMONIM : NO POLISEMI HOMONIM 1 Berasal dari satu kata Berupa dua kata atau lebih 2 Ada hubungan makna Tidak ada hubungan makna 3 Digunakan secara konotatif kecuali kata induknya Digunakan secara denotatif Keterangan: Konotatif= makna kiasan/makna tambahan Denotatif=makna sebenarnya/makna asal Contoh Polisemi: Sambil memegang mulut nya yang berdarah, ia berdiri di mulut pintu. Penggunaan kata 'mulut' masih memiliki hubungan makna: sama-sama tempat keluar masuk. Contoh Homonim: Walau terkena bisa ular, ia masih bisa bernafas. Penggunaan kata 'bisa' memiliki perbedaan makna: 1) racun, 2) dapat.

Teori | Mengenal Homonim dan Contoh-contohnya | Kamu beruang?

Gambar
Teori | Mengenal Homonim dan Contoh-contohnya | Kamu beruang? Hai, kembali Pelajaran Bahasa Indonesia di Jari Kamu hadir untuk menemanimu. Kita belajar tentang Homonim. Sebelumnya, ada cerita dulu, nih. Disimak dulu, ya.... Seorang teman bertanya kepada saya: "Kamu beruang?" Aku lantas terkejut bukan main, kok saya dikatakan beruang? Hampir saja saya marah untung ia langsung sadar akan kekeliruannya dan meralat, "Maksudku, kamu memiliki uang?" Alhasil, kesalahpahaman tak berlanjut ke hal yang merusak kelangsungan populasi cowok keren gara-gara bonyok .... Hheheh... Ya, bahasa kita memiliki kata yang berhomonim. Homonim adalah penggunaan dua kata atau lebih yang memiliki bentuk yang sama, pengucapan yang sama, namun memiliki makna yang berbeda. Kata 'beruang' yang dimaksud tersebut, bisa bermakna memiliki uang , bisa bermakna hewan yang buas itu, dan bisa juga bermakna memiliki ruang . Hampir mirip dengan Polisemi memang. Tak heran kadang-kadang, jika ...

Teori | Mengenal Polisemi dan Contoh-contohnya

Gambar
Teori | Mengenal Polisemi dan Contoh-contohnya---- Masih ingat kan penggunaan kata pagi dalam arsip terdahulu Pelajaran Bahasa Indonesia di Jari Kamu mengenai wawancara imajiner saya dengan pelatih Nil Maizar dan Jacksen F. Tiago di ajang Perang Bintang ISL 2011 lalu? (Silakan baca lagi di SINI ). Nah, kata pagi yang digunakan dalam wawancara tersebut merpakan contoh polisemi. Polisemi adalah istilah untuk penggunaan dua kata atau lebih yang memiliki bentuk yang sama namun masih memiliki hubungan makna. Polisemi berbeda dengan Homonim, Polisemi digunakan secara konotatif (kecuali kata induknya). Berikut contohnya: Para pemain harus latihan pagi ini. Terlalu pagi untuk membicarakan taktik bermain. Kena sikut pemain lawan, mulutnya langsung berdarah. Jika lawan melakukan tendangan bebas, harus ada pemain lain selain kiper yang berdiri di mulut gawang. Yang memakai nomor 23 di tim Setan Merah itu, anak saya. Di sisi lapangan perlu disediakan banyak anak gawang. Bambang memang jago ...