Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2016

Legenda "Si Jelita Boti Bertaso" (Nusa Tenggara Timur)

Gambar
Sejak pertama kali Rogo Rabi merapatkan pinisinya di pesisir selatan bukit Koto yang sekarang menjadi kampung Lomba atau Romba, tak seorang pun yang mengetahui nama asli dari saudari bungsunya. Para pedagang, orang-orang yang kebetulan melintas dan atau melewati tempat tersebut hanya mengetahui kalau saudari bungsu Rogo Rabi adalah seorang gadis berparas jelita dan cantik. Kecantikannya bahkan menjadi buah bibir, tidak hanya di antara para pengawal dan orang-orang kepercayaan Rogo Rabi sendiri, tetapi juga sampai ke warga di kampung-kampung sekitarnya. Rambutnya yang lurus terurai, alis matanya yang tipis, bola matanya yang bening, serta senyumnya yang menyapa menjadi serupa bulatan purnama sempurna. Bahkan sebagian pemuda atau laki-laki yang lain sampai tak sanggup untuk melukiskan kecantikan saudari bungsu Rogo Rabi itu. Bening kulitnya membuat setiap mata pemuda atau laki-laki hanya bisa menggambarkan dan melukiskannya sebagai sesuatu yang indah. Salah satu pelukisan dan penggambar

Siswa Terbaik Bulan Ini (September 2016)

Gambar
Siswa Terbaik Bulan Ini (September 2016)-- Sebagaimana bulan sebelumnya, siswa terbaik dipilih dari kelompok terbaik bulan ini berdasarkan banyaknya perolehan bintang keaktifan kalian di kelas. NO KELAS KELOMPOK JLH BINTANG NAMA SISWA NILAI 1 VII I 6 NADYA ATALIS 86 2 IX I 34 INDAH DWI RAHAYU 87 Selamat buat yang terpilih dan buat yang belum terpilih masih ada kesempatan bulan depan.........

Penggunaan Kata Penghubung (Konjungsi)

Gambar
Dalam pengelompokan kata selain kata benda, kata kerja, dan sifat ada juga jenis kata penghubung. Kata "penghubung" berfungsi menghubungkan, baik antarkata maupun antarkalimat. Perhatikan penggunaan kata pada kalima-kalimat dalam paragraf berikut: "Bukan saja perceraian ini yang aku risaukan ibu," sahut Rapiah dengan sesak napas dan terisak-isak menangis. "Entah apalah sebabnya, tetapi dalam seminggu ini hatiku sudah tak semangat lagi. Entah alamat apa yang sudah datang pada diriku, aku tak dapat mengatakannya; tetapi perasaanku sudah lain. Kata orang, tidak boleh percaya akan takhayul, tapi banyak pula orang berkata, jika sanggul rambut terlepas sedang makan, alamat suami hendak direbut orang, benarkah demikian, Bu?" (Dari novel: Salah Asuhan) a. Penggunaan: dan, tetapi, sudah, jika 1) dan: dipakai untuk merangkai dua kata atau dua kalimat Contoh: - Kursi dan meja - Ayah dan ibu - Ayah berada di Jakarta dan selalu dalam keadaan sehat. 2) Tetapi: dipakai u

Macam Kalimat Menurut Isinya

Gambar
Dalam bahasa Indonesia, kita akan jumpai banyak macam kalimat. Nah, coba perhatikan terlebih dahulu kalimat berikut: 1. AS sebagai pemain utama dalam penjelajahan antariksa. 2. NASA mencanangkan akan mempelajari komet. 3. Eropa juga berambisi meluncurkan pesawatnya. Ketiga kalimat tersebut isinya menyampaikan berita atau informasi dan berakhir dengan tanda baca titik. Dua hal ini merupakan ciri utama dari kalimat berita. Selain kalimat berita ada juga yang disebut kalimat tanya dan kalimat perintah. Kamu akan dapat menentukan jenis kalimat itu dengan memperhatikan: - isi kalimat - tanda baca - lagu kalimat Contoh kalimat tanya: - Siapakah pencipta pesawar NASA? - Benarkah pesawat ulang-alik memperkuat supremasi Amerika? Kedua kalimat tersebut isinya menanyakan sesuatu dan berakhir dengan tanda tanya yang membuktikan bahwa kalimat ini adalah kalimat tanya. Ccntoh kalimat perintah: - Tak pernah aku mendengar kata-kata kasar dari mulutmu. - Keluarlah, dan lihat pesawat Contour! Jadi, men

Contoh Soal B.Inggris Arrangement the Words or Sentences

1. and- is- are- the guitar- the boys- the girl- playing- singing 1 2 3 4 5 6 7 8 The good arrangement of the sentence is…………………… a. 5-2-7-4-1-6-3-8 b. 5-3-7-4-1-6-2-8 c. 6-3-7-4-1-5-2-8 d. 6-7-4-1-3-5-2-8 2. Arrange these words into good sentence! Now- please-open-your-book 1 2 3 4 5 a. 12-3-4-5 b. 2-3-4-5-1 c. 3-5-4-1-2 d. 3-5-4-2-1

Contoh Soal B.Inggris Complete the Conversations

1. Rani : ……………………… Indra : I’m sorry. I’m busy doing my homework. a. Do you want me to post the letter? b. Would you like me to post the letter c. Can I help you to post the letter d. Could you post the letter for me? 2. Diana : What beautiful flowers! Keith : Thank you Diana : ……………. Keith : Sure. Let me get it for you Diana : Thanks, Keith Keith : My pleasure a. Can I have one, please? b. May I see it, please? c. Those are really amazing! d. I don’t believe you have such beautiful flowers This dialog is for questions 3 and 4 Santi : Can I have that mango, Mom? Mother : Which one? Santi : The yellow one, please. Mother : Sure. Here you are Santi : Thank you, Mom. 3. The dialog happens………………… a. at home b. in a grocer c. in a garden d. in a fruit stall 4. Santi said, “Can I have that mango, Mom? What does it mean? a. She asks for something b. She asks for an opinion c. She asks for help d. she asks for information

Kata Bernilai Rasa Halus (Konotasi Positif) dan Bernilai Rasa Kasar (Konotasi Negatif)

Gambar
Kali ini kita akan membahas perbedaan kata-kata bernilai rasa halus dan bernilai rasa kasar. Untuk memahami kata-kata bernilai rasa halus dan bernilai rasa kasar, perhatikan contoh kalimat berikut: a. (1) Istri pejabat itu mengelola yayasan yatim piatu. (2) Bini pejabat itu mengelola yayasan yatim piatu. b. (1) Kesehatan ibu dan anak harus diperhaikan sejak ibu hamil. (2) Kesehaatan ibu dan anak harus diperhatikan sejak ibu bunting. Kata "istri" dan "bini" pada kalimat pertama mempunyai makna yang sama, tetapi kata "istri" mempunyai nilai rasa lebih halus/baik dari pada kata "bini". Demikian pula kata "hamil" dan "bunting" pada kalimat b. Kata "hamil" mempunyai nilai rasa lebih halus dari pada kata "bunting". Perhatikan pasangan kata berikut: Bernilai rasa halus >< Bernilai rasa kasar 1. Tuna karya >< pengangguran 2. Tuna wisma >< gelandangan 3. Kurang pandai >< bodoh 4. Pramuwisma

Bentuk, Fungsi, dan Makna Imbuhan Gabung (Konfiks) ber-kan dan ber-an

Gambar
Sebeluna kita suah membahas tentang imbuhan (afiks) ber- . Kali ini kita lanjutkan membahas imbuhan gabung (konfiks) ber-kan dan ber-an. 1. Imbuhan gabung ber-kan lmbuhan gabung ber-kan adalah gabungan awalan ber- dan akhiran -kan pada sebuah kata dasar. Pengimbuhannya dilakukan secara bertahap. Mula-mula kata dasar diberi awalan ber- kemudian diberi akhiran -kan. Misalnya pada kata modal, mula-mula diberi awalan ber- sehingga menjadi bermodal, kemudian diimbuhkan akhiran -kan sehingga akhirnya menjadi bermodalkan. Funggsi imbuhan gabung ber-kan adalah membentuk kata kerja intransitif yang dilengkapi dengan sebuah pelengkap (komplemen). Contoh: Ia hanya bermodalkan semangat untuk meraih sarjana. Makna imbuhan gabung ber-kan pada kalimat tersebut yaitu menyatakan "menyediakan yang disebut pelengkapnya". Contoh: -Buku modul pelatihan ini dibuat berdasarkan permintaan masyarakat. Berdasarkan artinya menjadikan (permintaan masyarakat) sebagai dasar. -Pengungsi gempa bumi itu tidu

Bentuk, Fungsi, dan Makna Imbuhan (Afiks) ber-

Gambar
Kali ini kita membahas mengenai imbuhan (afiks) ber-. Sebelumnya, perhatikanlah kalimat berikut: Pengembangan agrobisnis dan agroindustri berskala kecil sangat mudah diarahkan untuk bersahabat dengan lingkungan. Kata "berskala" dan "bersahabat" pada kalimat di atas menggunakan awalan ber-. Kalau kita biara awalan ber-, maka dapat dilihat dari segi bentuk, fungsi, dan arti atau maknanya. a. Bentuk awalan ber- dapat bervariasi menjadi be-, bel-, ber-. Contoh: - berumah - belajar - berskala b. Fungsi awalan ber- adalah membentuk kata kerja intransitif (kata yang tidak memerlukan objek). Contoh: - Anak itu sudah tidak berayah lagi. - Dia bersepatu bagus. c. Makna awalan ber- Awalan ber- mempunyai beberapa makna bergantung kata yang digabunginya (konteksnya): 1) Mempunyai atau memiliki Contoh: - Pejabat itu berumah tiga buah di kota ini. - Ia beradik satu orang. 2) Memakai atau mengenakan Contoh: - Orang yang bertopi itu bukan sava. - Mahasiswa yang berkaca mata itu mend

Memahami Ciri-ciri puisi (Lama dan Modern)

Gambar
Sekarang saatnya kita membahas puisi lama dan puisi modern. Puisi lama dan modern mempunyai ciri yang sangat berbeda, puisi lama banyak keterikatan mulai dari bait - baris/larik - rima dan lainnya. Contoh puisi lama/Pantun: Dari mana hendak ke mana, Dari Jepang ke Bandar Cina. Kalau boleh abang berlanya, Bunga yang kembang siapa yang punya. Ciri keterkaitan pantun sudah tampak jelas, tentu mudah menentukannya. - Tiap bait ada empat baris - Tiap baris 8 - 12 suku kata - Rimanya silang/abab - Ada sampiran, ada isi - Selesai dalam satu bait Puisi lama tidak hanya pantun, ada juga bidal, syair, gurindam dan karmina. Masing-masing bentuk ini mempunyai aturan masing-masing. Sedangkan puisi modern, bebas dari ikatan-ikatan seperti di atas tetapi masih mengutamakan rima dan irama. Sekarang perhatikan contoh puisi modern berikut: Krawang-Bekasi Kami yang terbaring antara Krawang - Bekasi tidak bisa teriak "Merdeka" dan angkat senjata lagi Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru k

Membedakan Bentuk Prosa dengan Bentuk Puisi

Gambar
Simaklah kutipan teks berikut: Tamin melangkah menuju ke dapur, ia jongkok di perapian sebentar memanasi tubuhnya, lalu berdiri di samping teratak belakang. Untuk pertama kali ia merasa betapa sejuk angin petang meniup dalam kampungnya. Suara Sumi telah tak ada, ia telah lari membawa ayamnya ke rumah pak Modin. Dan kini ia berdiri di sana, ia dapat mendengar namanya disebut-sebut orang, dan ia tahu suara itu akan menjalar dari rumah ke rumah, dan seluruh perkampungan yang kecil itu akan bertambah hidup oleh kedatangannya malam ini. "Di mana sekarang Pardan, Mak?"" Tamin menyebut salah satu teman terkarib, teman mandi di kali, teman menggembala, teman memancing ikan. Di sana, tengah ia berjongkok menghabiskan air pancuran dari bambu panjang, ia teringat akan teman-temannya seorang demi seorang. "Engkau tak pernah dengar tentang dia, jadinya!" Itu adalah suara ibunya dari dalam dapur bersama Sumi yang telah membawa ayam potongan. "Itu telah bertahun-tahun le

Legenda "Asal-Usul Penduduk Merem" (Papua)

Gambar
Zaman dahulu hiduplah seorang laki-laki bernama Woiram. Dia bertempat tingga di kampung Merem. Istrinya bernama Bonadebu. Lelaki itu seorang yang taat beribadah dan taat pula kepada pemerintahan. Woiram menikah dengan Bonadebu tidak mendam-bakan keturunan, tetapi hanya sekedar menjaga harga diri sebagai seorang lelaki. Oleh karena setiap harinya dia tidak tinggal serumah dengan istrinya padahal mereka satu kampung. Perjalanan rumah tangga yang mereka alami cukup lama. Kehidupan mereka juga cukup bahagia, tetapi nampaknya agak terganggu, karena sang istri mendambakan keturunan, tetapi harapan ini tidak dikabulkan oleh suaminya, karena dia sudah berjanji kepada dewa untuk tidak punya keturunan. Pada suatu hari Woiram punya keinginan punya anak. Dia sebagai orang yang taat beribadah, sehingga setiap saat memohon kepada raja tanah, penguasa alam serta bintang di langit, agar dikaruniani anak. Untuk melangsungkan hidup berumah tangga pekerjaan Wairorn yaitu berburu dan berkebun. Sebelum per

Fungsi Kata Penghubung dalam Kalimat

Gambar
Ada tiga macam fungsi kata penghubung yaitu penghubung antar kata, antar kalimat, dan antar paragraf. Melalui penggalan paragraf berikut kamu akan dapat melihat faktor fungsi kata penghubung tersebut. "Tapi itu juga tempat nenek," kata Sutan, "di mana ada rusa, ada nenek," Maksudnya harimau. "Huss," kata Wak Katok." Jangan disebut-sebut namanya." Mereka cepat berpakaian. Buyung menyandang senapan lantak Wak Katok. Wak Katok tahu, bahwa dalam terang remang-remang dini hari, mata Buyung yang muda lebih tajam dari matanya, dan dia pun tahu, meskipun belum mengakuinya di depan umum, bahwa Buvung lebih pandai menembak dari dia. Sutan membawa parang panjang dan pisau belatinya. Wak Katok hanya membawa pisau belati saja. Buyung berjalan di depan sekali. Mereka melangkah cepat dalam samar gelap menjelang dini hari, melangkah dengan hati-hati bagai tidak berbunyi memudik sungai. Ketika mereka tiba di tempat yang dimaksud Buyung, dini hari telah mulai data

Penggunaan Bentuk "di" dan "ke"

Gambar
Kali ini kita membahas penggunaan bentuk di dan ke. Bentuk di dan ke ini sering dirancukan pemakaiannya, kadang-kadang ditulis disambung, kadang-kadang ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya. Masih bingung? Begini, bentuk di dan ke dapat termasuk awalan dan dapat termasuk kata depan. Kalau bentuk di dan ke sebagai awalan penulisannya harus disambung dengan kata yang mengikuti, tetapi bila bentuk di dan ke sebagai kata depan penulisannya harus dipisah dari kata yang mengikutinya. Ciri bentuk di dan ke digabungkan dengan kata kerja. 1. Bentuk di dan ke sebagai awalan antara lain: Contoh : . di + tulis ---> ditulis . di + baca ---> dibaca 2. Bentuk di dan ke digabungkan dengan kata sifat. . di + marah + i ---> dimarahi . ke + adil + an ---> keadilan 3. Bentuk di dan ke digabungkan dengan kata bilangandimaahi . ke + adil + an ---> keadilan . di + satu + kan ---> disatukan . ke + lima ---> kelima; ke-5 Ciri bentuk di dan ke sebagai kata depan: 1. Bila diikuti k

Ciri-ciri Umum Teks Cerita Fantasi

Gambar
Cerita Fantasi merupakan salah satu jenis teks narasi. Teks Narasi merupakan cerita fiksi yang berisi perkembangan kejadian/ peristiwa. Rangkaian peristiwa dalam cerita disebut alur. Rangkaian peristiwa dalam cerita digerakkan dengan hukum sebab-akibat. Cerita berkembang dari tahap pengenalan (apa, siapa, dan dimana kejadian terjadi),timbulnya pertentangan, dan penyelesaian/akhir cerita. Rangkaian cerita ini disebut alur. Tokoh dan watak tokoh merupakan unsur cerita yang mengalami rangkaian peristiwa. Narasi memiliki tema/ ide dasar cerita yang menjadi pusat pengembangan cerita. Tema dapat dirumuskan dari rangkaian peristiwa pada alur cerita. Amanat merupakan unsur cerita yang menjadi pesan pengarang melalui ceritanya. Amanat berkaitan dengan nilai-nilai kehidupan yang dapat disimpulkan dari isi cerita. Ciri umum teks cerita Fantasi: 1. Ada keajaiban/ keanehan/ kemisteriusan Cerita mengungkapkan hal-hal supranatural/ kemisteriusan, keghaiban yang tidak ditemui dalam dunia nyata. Cerita

Puisi "Krawang-Bekasi" Karya Chairil Anwar

Gambar
Krawang-Bekasi Karya: Chairil Anwar Kami yang kini terbaring antara Krawang-Bekasi Tidak bisa berteriak "Merdeka" dan angkat senjata lagi Tapi siapakah yang tidak mendengarkan deru kami? Terbayang kami maju dan berdegap hati? Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak Kami mati muda yang tinggal tulang diliputi debu Kenang, Kenanglah Kami Kami sudah coba apa yang kami bisa Tapi kerja belum selesai, belum apa apa Kami sudah beri kami punya jiwa Kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5Ribu jiwa Kami cuma tulang-tulang berserakan Tapi adalah kepunyaanmu Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan Ataukah jiwa kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan harapan

Puisi "Cara Membunuh Burung" Karya Sapardi Djoko Damono

Gambar
Cara Membunuh Burung Karya: Sapardi Djoko Damono Bagaimanakah cara membunuh burung yang suka berkukuk bersama teng-teng jam dinding yang tergantung sejak kita belum dilahirkan itu? Soalnya ia bukan seperti burung-burung yang suka berkicau setiap pagi meloncat dari cahaya ke cahaya di sela-sela ranting pohon jambu (ah dunia di antara bingkai jendela!) Soalnya ia suka mengusikku tengah malam, Padahal aku sering ingin sendirian Soalnya ia baka

Puisi "Pada Suatu Hari Nanti" Karya Sapardi Djoko Damono

Gambar
Pada Suatu Hari Nanti Karya: Sapardi Djoko Damono Pada suatu hari nanti Jasadku tak akan ada lagi Tapi dalam bait-bait sajak ini Kau takkan kurelakan sendiri Pada suatu hari nanti Suaraku tak terdengar lagi Tapi di antara larik-larik sajak ini Kau akan tetap kusiasati Pada suatu hari nanti Impianku pun tak dikenal lagi Namu disela-sela huruf sajak ini Kau takkan letih-letihnya kucari

Puisi "Tanah Airku" Karya Muhammad Yamin

Gambar
Tanah Airku Karya: Muhammad Yamin Pada batasan, bukit barisan Memandang aku, ke bawah memandang Tampak hutan rimba dan ngarai Lagi pun sawah sungai yang permai Serta gerangan lihatlah pula Langit yang hijau bertukar warna Oleh pucuk daun kelapa Itulah tanah, tanah airku Sumatra namanya, tumpah darahku Sesayup mata, hutan semata Bergunung bukit lembah sedikit Laut disana, di sebelah situ Dipagari gunung satu per satu Adalah gerangan sebuah surga Bukannya janat bumi kedua Firdaus melayu diatas dunia Sumatra namanya, yang kujunjungi

Puisi "Malam Tiba" Karya Ibu Sud

Gambar
Malam Tiba Karya: Ibu Sud Hari sudah senja Alam mulai sunyi Burung-burung semua Telah berhenti bernyanyi Anak gembala kerbau Menghalau ternaknya Pulang menuju dangau Jauh di tepi lembah

Puisi "Perasaan Seni" Karya J.E. Tatengkeng

Gambar
Perasaan Seni Karya: J.E. Tatengkeng Bagaikan banjir gulung-menggulung Bagaikan topan seruh-meneruh Demikian rasa, datang semasa, Mengalir, menimbu, mendesak, mengepung Memenuhi sukma, menawan tubuh. Serasa Manis sejuknya embun, Selagu merdu dersinya angin, Demikian Rasa, datang semasa, Membisik, mengajak, aku berpantun, Mengatung jiwa ke tempat dingin. Jika kau datang sekuat raksasa, Atau kau menjelma secantik juwita, Kusedia hati akan berbakti Dalam tubuh kau berkuasa Dalam dada kau bertahta

Puisi "Kepada Kawan" Karya Chairil Anwar

Gambar
Kepada Kawan Karya: Chairil Anwar Sebelum ajal mendekat dan mengkhianat, mencengkam dari belakang ‘tika kita tidak melihat, selama masih menggelombang dalam dada darah serta rasa, belum bertugas kecewa dan gentar belum ada, tidak lupa tiba-tiba bisa malam membenam, layar merah berkibar hilang dalam kelam, kawan, mari kita putuskan kini di sini: Ajal yang menarik kita, juga mencekik diri sendiri! Jadi Isi gelas sepenuhnya lantas kosongkan, Tembus jelajah dunia ini dan balikkan Peluk kucup perempuan, tinggalkan kalau merayu, Pilih kuda yang paling liar, pacu laju, Jangan tambatkan pada siang dan malam Dan Hancurkan lagi apa yang kau perbuat, Hilang sonder pusaka, sonder kerabat. Tidak minta ampun atas segala dosa, Tidak memberi pamit pada siapa saja! Jadi mari kita putuskan sekali lagi: Ajal yang menarik kita, ‘kan merasa angkasa sepi, Sekali lagi kawan, sebaris lagi: Tikamkan pedangmu hingga ke hulu Pada siapa yang mengairi kemurnian madu!!!

Kisi-kisi Soal UAS Bersama Kelas VII Semester Satu (Ganjil) Kurikulum 2013 Revisi

Gambar
BAB 1. TEKS DESKRIPSI Mampu menentukan ciri teks deskripsi Mampu menentukan tujuan teks deskripsi Mampu mengidentifikasi objek yang dideskripsikan dalam teks deskripsi Mampu mengidentifikasi perasaan atas objek yang dideskripsikan Mampu menentukan isi teks deskripsi Mampu membandingkan isi dua kutipan teks deskripsi Mampu menentukan struktur teks deskripsi Mampu menentukan kaidah kebahasaan mengenai kata umum dan kata khusus dalam teks deskripsi Mampu menentukan kaidah kebahasaan mengenai kata sifat dalam teks deskripsi Mampu menentukan kaidah kebahasaan mengenai majas dalam teks deskripsi Mampu menentukan kalimat perincian dalam teks deskripsi Mampu menentukan sinonim dalam teks deskripsi Mampu menggunakan imbuhan meN- yang bertemu kata dasar k,p,t,s Mampu menggunakan kata depan dalam teks deskripsi Mampu menyunting penggunaan huruf kapital, kata/kalimat, dan tanda baca/ejaan Mampu menulis teks deskripsi ( Teks Acak atau Sesuai Ilustrasi Gambar ) BAB 2. TEKS CERITA FANTASI Mampu

Penampilan Musikalisasi Puisi Kelas IX SMPN 2 Muara Uya TP 2016/2017

Gambar
Penampilan Musikalisasi Puisi Kelas IX SMPN 2 Muara Uya TP 2016/2017-- Senin lalu, 5 September 2016, kelas IX SMPN 2 Muara Uya telah menuntaskan tugas musikalisasi puisi walau hampir semua kelompok terkesan kurang persiapan. Waktu dua minggu, nampaknya masih kurang sejak pertemuan sebelumnya (pemberian materi teoretis). Tapi, tak apalah, kendala kekompakan selalu terjadi jika persiapan yang kurang. Namun, cukup memadailah untuk sebuah praktikum. Jika dilatih betul-betul dan serius, bisa ditampilkan saat perpisahan nanti. (Tepuk tangannnn....!!!) Sesuai yang tercantum di buku paket (Erlangga), penilaian didasarkan pada: (1) Vokal dan Penghayatan, (2) Gaya penampilan, (3) Gerak, (4) Musikalitas, dan (5) Kreativitas. Selain itu, penilaian juga mengacu pada rubrik yang tercantum dalam RPP K-2006, yaitu: (1) Kesesuaian lagu dengan suasana puisi, (2) kesesuaian isi puisi dengan irama/nada, (3) kesesuaian isi puisi dengan musik, (4) kekompakan, dan (5) keberanian. Penampilan kelompok: - Kelo