Memahami Ciri-ciri puisi (Lama dan Modern)
Sekarang saatnya kita membahas puisi lama dan puisi modern. Puisi lama dan modern mempunyai ciri yang sangat berbeda, puisi lama banyak keterikatan mulai dari bait - baris/larik - rima dan lainnya.
Contoh puisi lama/Pantun:
Dari mana hendak ke mana,
Dari Jepang ke Bandar Cina.
Kalau boleh abang berlanya,
Bunga yang kembang siapa yang punya.
Ciri keterkaitan pantun sudah tampak jelas, tentu mudah menentukannya.
- Tiap bait ada empat baris
- Tiap baris 8 - 12 suku kata
- Rimanya silang/abab
- Ada sampiran, ada isi
- Selesai dalam satu bait
Puisi lama tidak hanya pantun, ada juga bidal, syair, gurindam dan karmina. Masing-masing bentuk ini mempunyai aturan masing-masing. Sedangkan puisi modern, bebas dari ikatan-ikatan seperti di atas tetapi masih mengutamakan rima dan irama.
Sekarang perhatikan contoh puisi modern berikut:
Krawang-Bekasi
Kami yang terbaring antara Krawang - Bekasi
tidak bisa teriak "Merdeka" dan angkat senjata lagi
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami,
terbayang kami maju dan berdegap hati?
Kami bicara padamu dalam hening di malan sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu.
Kenang, kenanglah kami.
Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum apa-apa
Kami sudah beri kami punya jiwa
Kerja belum selesai. belum bisa memperhitungkan arti
4-5 ribu nyawa
Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Ataukah jiwa kami melayang untuk kemerdekaan
Kemenangan dan harapan atau tidak untuk apa-apa,
Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata
Kaulah sekarang yang berkata
Kami bicara padamu dalam hening di malatn sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
(Karya Chairil Anwar dari Kerikil Tajam)
Ciri-ciri puisi diatas:
- Rima akhir masih ada. Irama masih terasa dalam penggalan-penggalan puisi
- Jumlah baris/lirik tidak sama pada beberapa bait.
- Isi/masalah sesuai dengan situasi pada saat itu.
Dengan demikian tampak nyata perbedaan puisi lama dan puisi modern. Isi puisi "Kerawang Bekasi" tersebut mengungkapkan perasaan para pejuang muda yang telah gugur memperjuangkan kemerdekaan bangsa dan negara. Jumlah mereka cukup banyak, kita yang masih hiduplah yang menilai perjuangan mereka itu berguna atau tidak.
Renungkan, hargailah, hormatilah perjuangan mereka yang gugur sebagai bunga bangsa.
Contoh puisi lama/Pantun:
Dari mana hendak ke mana,
Dari Jepang ke Bandar Cina.
Kalau boleh abang berlanya,
Bunga yang kembang siapa yang punya.
Ciri keterkaitan pantun sudah tampak jelas, tentu mudah menentukannya.
- Tiap bait ada empat baris
- Tiap baris 8 - 12 suku kata
- Rimanya silang/abab
- Ada sampiran, ada isi
- Selesai dalam satu bait
Puisi lama tidak hanya pantun, ada juga bidal, syair, gurindam dan karmina. Masing-masing bentuk ini mempunyai aturan masing-masing. Sedangkan puisi modern, bebas dari ikatan-ikatan seperti di atas tetapi masih mengutamakan rima dan irama.
Sekarang perhatikan contoh puisi modern berikut:
Krawang-Bekasi
Kami yang terbaring antara Krawang - Bekasi
tidak bisa teriak "Merdeka" dan angkat senjata lagi
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami,
terbayang kami maju dan berdegap hati?
Kami bicara padamu dalam hening di malan sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu.
Kenang, kenanglah kami.
Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum apa-apa
Kami sudah beri kami punya jiwa
Kerja belum selesai. belum bisa memperhitungkan arti
4-5 ribu nyawa
Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Ataukah jiwa kami melayang untuk kemerdekaan
Kemenangan dan harapan atau tidak untuk apa-apa,
Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata
Kaulah sekarang yang berkata
Kami bicara padamu dalam hening di malatn sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
(Karya Chairil Anwar dari Kerikil Tajam)
Ciri-ciri puisi diatas:
- Rima akhir masih ada. Irama masih terasa dalam penggalan-penggalan puisi
- Jumlah baris/lirik tidak sama pada beberapa bait.
- Isi/masalah sesuai dengan situasi pada saat itu.
Dengan demikian tampak nyata perbedaan puisi lama dan puisi modern. Isi puisi "Kerawang Bekasi" tersebut mengungkapkan perasaan para pejuang muda yang telah gugur memperjuangkan kemerdekaan bangsa dan negara. Jumlah mereka cukup banyak, kita yang masih hiduplah yang menilai perjuangan mereka itu berguna atau tidak.
Renungkan, hargailah, hormatilah perjuangan mereka yang gugur sebagai bunga bangsa.
Komentar
Posting Komentar