SOAL SMA | Menentukan Unsur Intrinsik Puisi
1. Cermati kutipan novel berikut!
Sesungguhnya keempat anak muda itu telah sampai ke dekat sebuah rumah jaga di Muara. Di belakang rumah jaga ini kelihatan beberapa kuda tambang, sedang dimandikan oleh kusirnya di pinggir pantai, tempat Sungai Arau bermuara di laut. Dekat tempat mandi kuda ini adalah sebuah pangkalan yang menganjur sampai ke tepi sungai, tempat berlabuhnya kapal-kapal api kecil, yang berlayar ke terusan. Di sebelah pangkalan ini, berlabuh beberapa perahu, yang baru datang dari laut membawa ikan-ikan yang dapat dikail malam itu…..
Siti Nurbaya, Marah Rusli
Bagian cerita yang membuktikan bahwa peristiwa tersebut dilatari di pelabuhan kecil adalah….
a. tempat Sungai Arau bermuara di laut dan tempat pemandian kuda
b. terlihat kapal-kapal api kecil dan beberapa perahu sedang berlabuh
c. sebuah pangkalan yang terlihat menganjur ke tepi sungai
d. pinggir pantai tempat penjaga, berupa sebuah rumah
e. kapal-kapal api sedang berlayar membawa ikan ke terusan
2. Cermati teks puisi berikut!
Aku
Kalau sampai waktuku
Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tidak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalan
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku lebih tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Chairil Anwar
Komentar yang sesuai dengan puisi tersebut adalah…..
a. Kata aku dalam puisi tersebut untuk kata ganti diri orang ketiga dan dapat disingkat dengan ku seperti lazimnya penggunaan kata ganti.
b. Kata aku atau ku yang digunakan oleh penyair pada judul dan larik (baris)puisi untuk menonjolkan dan diri pengarang sendiri (individualisme).
c. Keunikan puisi ini terletak pada seringnya penggunaan kata daku atau ku dalam larik atau baris puisi.
d. Kata aku atau ku dalam puisi tidak bermakna khusus atau tidak memiliki maksud tertentu.
e. Puisi diungkapkan dengan kata-kata yang sangat dominan menggunakan kata ganti daku atau ku.
3. Cermati kutipan berikut!
Roman “Azab dan Sengsara” gaya komposisinya tak jauh berbeda dengan hikayat-hikayat lama. Situasi kejiwaan tokoh-tokohnya kurang mendapat perhatian yang serius dari pengarang. Pengarang menyuruh para pelakunya memberikan nasihat berpanjang-panjang sehingga timbul kesan mau menggurui pembaca.
Akan tetapi, sebagai roman pertama dalam kesusastraan Indonesia, kita perlu mengangkat topi untuk keberanian Merari Siregar mengemukakan idenya tentang kawin paksa. Dan menurut penulis cerita itu benar-benar terjadi…..
Kutipan tersebut berupa…..
a. esai
b. biografi
c. cerpen
d. opini
e. drama
4. Bacalah dengan seksama penggalan cerpen berikut!
Tidak, kesalahan engkau karena engkau terlalu mementingkan diri sendiri. Kau takut masuk neraka, karena itu kau taat sembahyang. Tapi kau melupakan kehidupan kaummu sendiri, melupakan kehidupan anak dan istrimu sendiri, hingga mereka kocar-kacir selamanya. Itulah kesalahanmu yang terbesar, terlalu egois.Padahal engkau di dunia berkaum, bersaudara semua, tetapi engkau tidak memedulikan mereka sedikit pun.
Robohnya Surau Kami, A.A Navis
Nilai moral yang terdapat pada penggalan cerpen tersebut adalah…..
a. Manusia harus menghindari diri dari siksaan neraka.
b. Semua manusia bersaudara jadi tidak boleh egois.
c. Beribadah harus menjadi tujuan utama manusia.
d. beribadah sebuah keharusan, tetapi kehidupan keluarga jangan dilupakan.
e. Anak dan istri ditinggalkan demi beribadah, itu adalah hal yang biasa.
5. Cermati kutipan novel berikut!
“Ya, Bapak sekarang rajin benar mempelajari agama,”Kata Maria.
“Setiap petang Senin dan petang Kamis datang ke mari haji guru agamanya. Kami disuruhnya juga belajar agama. Kalau bagi saya apa salahnya kita menuruti kata orang tua, menhyenangkan hatinya.”
“Bagi engkau, segala apa salahnya,” ujar Tuti. “Bagi saya mengerjakan sesuatu yang tiada berguna, terang salah. Apa yang saya kerjakan hendaknya termakan oleh akal saya. Saya tidak mengerti apa gunanya agama yang dipakai golongan terpelajar, golonngan priyayi bangsa kita sekarang. Lihat sendiri di rumah Paman Parta ketika ia selamatan di Jatinegara baru ini. Di luar berkumpul priyayi yang jempol-jempol dan perlente-perlente duduk di kursi menghadapi hidangan yang rapid an nikmat. Dari sudut rumah masuk ke belakang beberapa orang haji dari kampong untuk membaca doa di atas tikar. Patut benar Paman Parta berkata, bahwa agama itu untuk dipelajari kalau sudah pensiun, kalau tidak ada yang penting lain yang dapat dikerjakan di dunia ini. Kalau mata sudah kabur, kalau tenaga sudah habis, kalau hati sudah tertutup. Jika tidak demikian tidak serupa itu, ia menghinakan agama yang pura-pura dipujinya itu.
Layar Terkembang, Sutan Takdir Alisyahbana
Konflik yang dapat disimpulkan dari kutipan tersebut adalah…...
a. Pengertian agama oleh golongan terpelajar dan golongan priyayi bangsa.
b. Menjalankan agama bagi ayah dianggap mengerjakan sesuatu yang tidak berguna.
c. Ketidaksepahaman Maria dan Tuti terhadap sikap penganut agama.
d. Kepatuhan Maria terhadap bapaknya yang dinilai Tuti hanya kepura-puraan.
e. Ketekunan bapak menjalankan agama, dinilai Tuti sesuatu yang tidak wajar.
6. Bacalah puisi berikut!
Perpisahan
Akhirnya peluit pun dibunyikan
Buat penghabisan kali kugenggam jarimu
Lewat celah kaca jendela
Lalu perlahan-lahan jarak antar kita
Mengembang jua
Dan tinggallah rel-rel, peron dan lampu
Yang menggigil di angin senja
Baris ke-6 dan ke-7 puisi tersebut menggunakan majas…...
a. personifikasi
b. metafora
c. litotes
d. asosiasi
e. eufimisme
7. Bacalah kutipan cerita berikut dengan seksama!
……
Seluruh tubuhnya tampak tua kecuali sepasang matanya, yang warnanya bagai laut tampak cerah dan tak kenal menyerah.
“Santiago,” kata anak laki-laki itu kepadanya ketika mereka menaiki tebing dari mana perahunya diseret ke darat.” Aku bisa ikut5 lagi kan. Kami sudah mendapat cukup uang.”
Lelaki tua itulah yang dulu mengajarinya menangkap ikan dan anak laki-laki itu sayang sekali kepadanya.
“Jangan,” kata lelaki tua itu.
…..
Judul : The Old Man and The Sea
Diterjemahkan : Supardi Joko Damono
Nilai budaya yang terkandung dalam penggalan cerita terjemahan tersebut adalah…..
a. membalas kebaikan orang yang telah berjasa
b. seorang lelaki tua yang tak kenal menyerah
c. panggilan nama asli terhadap orang tua
d. lelaki tua dengan perahunya
e. lelaki tua yang sayang terhadap anak kecil
Komentar
Posting Komentar