A afiks : bentuk terikat yang apabila ditambahkan pada kata dasar atau bentuk dasar akan mengubah makna gramatikal. alur : 1 rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin dengan saksama dan menggerakkan jalan cerita melalui kerumitan ke arah klimaks dan penyelesaian; 2 jalinan peristiwa dalam karya sastra untuk mencapai efek tertentu (pautannya dapat diwujudkan oleh hubungan temporal atau waktu dan oleh hubungan kausal atau sebab-akibat). amanat : 1 keseluruhan makna atau isi pembicaraan untuk dimengerti dan diterima pendengar atau pembaca; 2 gagasan yang mendasari karya sastra; pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca atau pendengar. antologi : kumpulan karya tulis pilihan dari seseorang atau beberapa pengarang. B bait : satu kesatuan dalam puisi yang terdiri atas beberapa baris, seperti pantun yang terdiri atas empat baris. baris : 1 deret; leret; banjar; jajar; 2 berbaris; 3 garis lurus; coret; setrip; 4 barisan; pasukan; 5 deretan huruf pada tulisan atau cetakan; 6 tanda bunyi dalam tulisan Arab. benefaktif : bersangkutan dengan perbuatan (verba) yang dilakukan untuk orang lain. berita : 1 cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat; kabar; 2 laporan; 3 pemberitahuan; pengumuman. bibliografi : daftar buku atau karangan yang merupakan sumber rujukan dari sebuah tulisan atau karangan atau daftar tentang suatu subjek ilmu; daftar pustaka. biografi : riwayat hidup (seseorang) yang ditulis oleh orang lain. bunyi : 1 sesuatu yang terdengar (didengar) atau ditangkap oleh telinga; 2 nada; laras (pada alat musik atau nyanyian); 3 kesan pada pusat syaraf sebagai akibat getaran gendang telinga yang bereaksi karena perubahanperubahan dalam tekanan udara; 4 ucapan apa yang tertulis (surat, huruf). C catatan kaki : keterangan yang dicantumkan pada margin bawah pada halaman buku (biasanya dicetak dengan huruf yang lebih kecil daripada huruf di dalam teks guna menambahkan rujukan uraian di dalam naskah pokok). citraan : cara membentuk citra mental pribadi atau gambaran sesuatu; kesan atau gambar visual yang ditimbulkan oleh sebuah kata, frasa, atau kalimat, dan merupkan unsur dasar yang khas dalam karya prosa dan puisi. D daftar pustaka : daftar yang mencantumkan judul buku, nama pengarang, penerbit, dsb yang ditempatkan pada bagian akhir suatu karangan atau buku, dan disusun menurut abjad. data : 1 keterangan yang benar dan nyata; 2 keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan dasar kajian (analisis atau kesimpulan). debat : pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing. deduksi : penarikan kesimpulan dari keadaan yang umum; penyimpulan dari yang umum ke yang khusus. deskripsi : pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata secara jelas dan terperinci; uraian. deskriptif : bersifat deskripsi; bersifat menggambarkan apa adanya. diksi : pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan). diskusi : pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu masalah. E eksposisi : 1 uraian (paparan) yang bertujuan menjelaskan maksud dan tujuan; 2 pameran; 3 bagian awal karya sastra yang berisi keterangan tentang tokoh dan latar. ekstrinsik : berasal dari luar (tentang nilai mata uang, sifat manusia, atau nilai suatu peristiwa); bukan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sesuatu; tidak termasuk intinya. elipsis : tanda berupa tiga titik yang diapit spasi (...), menggambarkan kelmat yang terputusputus atau menunjukkan bahwa dalam suatu petikan ada bagian yang dihilangkan. eufemisme : ungkapan yang lebih halus sebagai pengganti ungkapan yang dirasakan kasar, yang dianggap merugikan atau tidak menyenangkan. F fakta : hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan; sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi. faktual : berdasarkan kenyataan; mengandung kebenaran. fiksi : 1 cerita rekaan (roman, novel); 2 rekaan; khayalan; tidak berdasarkan kenyataan; 3 pernyataan yang hanya berdasarkan khayalan atau pikiran. fonem : satuan bunyi terkecil yang mampu menunjukkan kontras makna. G grafik : lukisan pasang surut suatu keadaan dengan garis atau gambar. H hikayat : karya sastra lama Melayu berbentuk prosa yang berisi cerita, undang-undang, dan silsilah bersifat rekaan, keagamaan, historis, biografis, atau gabungan sifat-sifat itu, dibaca untuk pelipur lara, pembangkit semangat juang, atau sekadar untuk meramaikan pesta. hiperbol : ucapan (ungkapan, pernyataan) kiasan yang dibesar-besarkan (berlebih-lebihan), dimaksudkan untuk memperoleh efek tertentu. I ilmiah : bersifat ilmu; secara ilmu pengetahuan; memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan. imajinasi : daya pikir untuk membayangkan (dalam angan-angan) untuk menciptakan gambar (lukisan, karangan) kejadian berdasarkan kenyataan atau pengalaman seseorang. indeks : daftar kata atau istilah penting yang terdapat dalam buku cetakan (biasanya pada bagian akhir buku) tersusun menurut abjad yang memberikan informasi mengenai halaman tempat kata atau istilah itu ditemukan. induksi : metode pemikiran yang bertolak dari kaidah (hal-hal atau peristiwa) khusus untuk menentukan hukum (kaidah) yang umum; penarikan kesimpulan berdasarkan keadaan yang khusus untuk diperlakukan secara umum; penentuan kaidah umum berdasarkan kaidah khusus. imbuhan : bubuhan (yang berupa awalan, sisipan, akhiran) pada kata dasar untuk membentuk kata baru; afiks. intonasi : 1 lagu kalimat; 2 ketepatan penyajian tinggi rendah nada (dari seorang penyanyi). intrinsik : terkadung di dalamnya (tentang kadar logam mulia dalam mata uang, harkat seseorang, atau suatu peristiwa. irama : 1 gerakan berturut-turut secara teratur; ritme; 2 alunan yang tercipta oleh kalimat yang berimbang, selingan bangun kalimat, dan panjang pendek serta kemerduan bunyi (dalam prosa); 3 alunan yang terjadi karena perulangan dan pergantian kesatuan bunyi dalam arus panjang pendek bunyi, keras lembut tekanan, dan tinggi rendah nada (dalam puisi). ironi : 1 kejadian atau situasi yang bertentang dengan yang diharapakan atau dengan yang seharusnya terjadi, tetapi sudah menjadi suratan takdir; 2 majas yang menyatakan makna yang bertentangan dengan makna sesungguhnya. J jeda : 1 waktu berhenti (mengaso) sebentar; waktu beristirahat di antara dua kegiatan atau dua babak (seperti dalam olahraga); 2 hentian sebentar dalam ujaran (sering terjadi di depan unsur kalimat yang mempunyai isi informasi yang tinggi atau kemungkinan yang rendah). K kalimat tunggal : kalimat yang hanya terdiri atas satu klausa. kausatif : bentuk verba yang menyatakan sebab atau menjadikan. kutipan : 1 pungutan; petikan; nukilan; sifat; 2 pengambilalihan satu kalimat atau lebih dari karya tulisan lain untuk tujuan ilustrasi atau memperkokoh argumen dalam tulisan sendiri. konfiks : afiks tunggal yang terdiri dari dua unsur yang terpisah. kronologis : berkenaan dengan kronologi; menurut urutan waktu (dalam penyusunan sejumlah kejadian atau peristiwa). L lafal : cara seseorang atau sekelompok orang dalam suatu masyarakat bahasa mengucapkan bunyi bahasa. latar : 1 permukaan; 2 halaman; 3 rata; datar; 4 dasar warna (pada pakaian, dsb); 5 keterangan mengenai waktu, ruang, dan suasana terjadinya lakuan dalam karya sastra; 6 keadaan atau situasi (yang menyertai ujaran atau percakapan); 7 dekor pemandangan yang dipakai dalam pementasan drama, seperti pengaturan tempat kejadian, perlengkapan, dan pencahayaan. litotes : pernyataan yang memperkecil sesuatu atau melemahkan, dan menyatakan kebalikannya. logis : sesuai dengan logika; benar menurut penalaran; masuk akal. M mada : (madar) tidak berperasaan; tebal telinga. majas : cara melukiskan sesuatu dengan jalan menyamakannya dengan sesuatu yang lain; kiasan. makna denotatif : makna yang bersifat denotatif. metafora : pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan. metonimia : majas yang berupa pemakaian nama ciri atau nama hal yang ditautkan dengan orang, barang, atau hal sebagai penggantinya. mimik : peniruan dengan gerak-gerik anggota badan dan raut muka. morfem : satuan bentuk bahasa terkecil yang mempunyai makna secara relatif stabil dan tidak dapat dibagi atas bagian bermakna yang lebih kecil. morfofonemik : telaah tentang perubahanperubahan fonem yang terjadi sebagai akibat pertemuan (hubungan) morfem dengan morfem lain. morfologi : cabang linguistik tentang morfem dan kombinasinya. N narasumber : orang yang memberi (mengetahui secara jelas atau menjadi sumber) informasi; informan. nasalisasi : pelepasan udara melalui hidung pada waktu menghasilkan bunyi bahasa; penasalan. nonfiksi : yang tidak bersifat fiksi, tetapi berdasarkan fakta dan kenyataan. O opini : pendapat; pikiran; pendirian. P paradoks : pernyataan yang seolah-olah bertentangan (berlawanan) dengan pendapat umum atau kebenaran, tetapi kenyataannya mengandung kebenaran; bersifat paradoks. parafrasa : 1 pengungkapan kembali suatu tuturan dari sebuah tingkatan atau macam bahasa menjadi yang lain tanpa mengubah pengertian; 2 penguraian kembali suatu teks (karangan) dalam bentuk (susunan katakata) yang lain dengan maksud untuk dapat menjelaskan makna yang tersembunyi. paragraf : bagian bab dalam suatu karangan (biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru); alinea. penalaran : 1 cara (perihal) menggunakan nalar; pemikiran atau cara berpikir logis; jangkauan pemikiran; 2 hal mengembangkan atau mengendalikan sesuatu dengan nalar dan bukan dengan perasaan atau pengalaman; 3 proses mental dalam mengembangkan pikiran dari beberapa fakta atau prinsip. personifikasi : pengumpaan (perlambangan) benda mati sebagai orang atau manusia. pidato : 1 pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak; 2 wacana yang disiapkan untuk diucapkan di depan khayalak. pleonasme : pemakaian kata-kata yang lebih daripada apa yang diperlukan. puisi : 1 ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait; 2 gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus; 3 sajak. prefiks : imbuhan yang ditambahkan pada bagian awal sebuah kata dasar atau bentuk dasar; awalan. proses : 1 runtutan perubahan (peristiwa) dalam perkembangan sesuatu; 2 rangkaian tindakan, pembuatan, atau pengolahan yang menghasilkan produk; 3 perkara dalam pengadilan. R rasionalisasi : 1 proses, cara, perbuatan menjadikan bersifat rasional; proses, cara, perbuatan merasionalkan (sesuatu yang mungkin semula tidak rasional); 2 proses, cara, perbuatan yang rasional (menurut rasio) atau menjadikan nisbahnya patut (baik). S resensi : pertimbangan atau pembicaraan tentang buku; ulasan buku. responden : penjawab (atas pertanyaan yang diajukan untuk kepentingan penelitian). retoris : (retorik) bersifat retorika. rima : pengulangan bunyi yang berselang, baik di dalam larik sajak maupun pada akhir larik sajak yang berdekatan. sarkasme : (penggunaan) kata-kata pedas untuk meyakiti hati orang lain; cemoohan atau ejekan kasar. serapan : 1 hasil menyerap (menghisap melalui liang-liang renik); yang diserap; 2 alat untuk menyerap; 3 lubang berisi ijuk dsb untuk tempat air kotoran. simile : majas pertautan yang membandingkan dua hal yang secara hakiki berbeda, tetapi dianggap mengandung segi yang serupa, dinyatakan secara eksplisit. sinekdoke : 1 majas pertautan yang menyebutkan nama bagian sebagai pengganti nama keseluruhannya: pars pro toto; 2 majas pertautan yang menyebutkan nama keseluruhan sebagai pengganti nama bagiannya: totem pro parte; 3 majas pertautan yang menyebutkan nama bahan sebagai pengganti nama barang yang terbuat dari bahan itu. sinisme : 1 pandangan atau pernyataan sikap mengejek atau memandang rendah; 2 pandangan atau gagasan yang tidak melihat suatu kebaikan apa pun dan meragukan sifat baik yang ada pada manusia. sinopsis : ikhtisar karangan yang biasanya diterbitkan bersama-sama dengan karangan asli yang menjadi dasar sinopsis itu; ringkasan; abstraksi. sistematis : teratur menurut sistem; memakai sistem; dengan cara yang diatur baik-baik situs : 1 daerah temuan benda-benda purbakala; 2 tempat yang tersedia untuk lambang suatu inskripsi; tempat pada suatu papan yang dapat dan tidak dapat dilubangi. suasana : 1 hawa; udara; 2 keadaan sekitar sesuatu atau dalam lingkungan sesuatu; 3 keadaan suatu peristiwa. sufiks : afiks yang ditambahkan pada bagian belakang kata dasar. T tabel : daftar berisi ikhtisar sejumlah (besar) data informasi, biasanya berupa kata-kata dan bilangan yang tersusun secara bersistem, urut ke bawah dalam lajur dan deret tertentu dengan garis pembatas sehingga dapat dengan mudah disimak. teks : 1 naskah yang berupa kata-kata asli dari pengarang; kutipan dari kitab suci untuk pangkal ajaran atau alasan; bahan tertulis untuk dasar memberikan pelajaran, berpidato, dsb; 2 wacana tertulis. tema : pokok pikiran; dasar cerita (yang dipercakapkan, dipakai sebagai dasar mengarang, menggubah sajak, dsb). tempo : 1 waktu; masa; 2 ketika; saat; 3 kesempatan; 4 kelonggaran (untuk berpikir dsb); 5 batas waktu; janji (waktu yang dijanjikan). tipografi : ilmu cetak; seni percetakan. tokoh : 1 rupa (wujud dan keadaan); macam atau jenis; 2 bentuk badan; perawakan; 3 orang yang terkemuka dan kenamaan (dalam bidang politik, kebudayaan, dsb); 4 pemegang peran (peran utama) dalam roman atau drama. topik : 1 pokok pembicaraan dalam diskusi, ceramah, karangan, dsb; bahan diskusi; 2 hal yang menarik perhatian umum pada waktu akhir-akhir ini; bahan pembicaraan. transitif : bersangkutan dengan kata kerja yang memerlukan objek. U unsur berita : 1 bagian terkecil dari suatu benda; bagian benda yang tidak dapat dibagi-bagi lagi dengan proses kimia; bahan asal; zat asal; elemen (dalam hal ini adalah berita); 2 kelompok kecil (dari kelompok yang lebih besar) dalam hal ini adalah berita. unsur sastra : 1 bagian terkecil dari suatu benda; bagian benda yang tidak dapat dibagi-bagi lagi dengan proses kimia; bahan asal; zat asal; elemen (dalam hal ini adalah sastra); 2 kelompok kecil (dari kelompok yang lebih besar) dalam hal ini adalah sastra. V visual : dapat dilihat dengan indra penglihat (mata); berdasarkan penglihatan. W wartawan : orang yang pekerjaannya mencari dan menyusun berita untuk dimuat dalam surat kabar, majalah, radio, dan televisi; juru warta; jurnalis. wawancara : 1 tanya jawab dengan seseorang (pejabat, dsb) yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal, untuk dimuat di surat kabar, disiarkan melalui radio, atau ditayangkan pada layar televisi; 2 tanya jawab direksi (kepala personalia, kepala humas) perusahaan dengan pelamar pekerjaan; 3 tanya jawab peneliti dengan narasumber.
Contoh Soal Teks Puisi (Musikalisasi Puisi) - Kelas VIII
1. Denting jam tengah malam […] Tuk bersujud Kuagungkan Asma-Mu Mohon ampunan-Mu Larik bermajas untuk melengkapi puisi tersebut adalah .... A. Bangunkan diriku B. Terdengar nyaring C. Kusebut nama-Mu D. Tepat pukul tiga 2. Mentari mulai terbit Ucapkan salam selamat pagi Senandung burung Bernyanyi riang Terbang […] Pilihan kata yang tepat untuk melengkapi puisi rumpang tersebut adalah.... A. di rumput hijau B. pinggir sawah C. jalan setapak D. di angkasa raya 3. Rindu ini membeku […] Rindu yang tak pernah usai Meski laju putaran waktu Bergulir tak kenal henti Larik bermajas untuk melengkapi puisi tersebut adalah .... A. Hentikan asa kehidupan B. Pemandangan alam indah C. Rembulan tampak penuh D. Mentari di balik bukit pohon teh 4. Daun kering gugur Tanah kerontang Rumput kuning Semua menunggumu […] Kau sumber kehidupan Pilihan kata yang tepat untuk melengkapi puisi tersebut adalah .... A. Batu kerikil B. Awan datang C. Langit cerah D. Air hujan 5. Bacalah puisi berikut dengan saksa...
Komentar
Posting Komentar