Dongeng "Asal Mula Kota Jambi" (Legenda Putri Pinang Masak)
Dongeng "Asal Mula Kota Jambi" (Legenda Putri Pinang Masak)--
Dahulu ada seorang raja yang besar kekuasaannya di daerah, yang sekarang bernama Jambi. Raja itu amat kaya, tetapi wajahnya sangat buruk. Berkerunyut dan bercapuk. Tak sehelai
rambut pun tumbuh di kepalanya. Meskipun raja itu telah beristri banyak, tetapi belum ada yang cantik dalam penglihatannya. Oleh karena itu, disuruhnya beberapa orang hulubalang melawat ke negeri-negeri lain untuk melihat-lihat kalau-kalau ada perempuan
cantik yang pantas jadi permaisurinya.
Sampailah hulubalang di tanah Minangkabau. Di negeri itu ada seorang gadis yang amat terkenal, anak kepala adat yang tinggi kedudukannya. Gadis itu bernama Putri Pinang Masak. Kulitnya kuning seperti pinang yang disinari matahari, perawakan dan gerak-geriknya sangat menarik. Namun hati dan kemauannya keras seperti batu. Ia ingin mempunyai sebuah jajahan yang dapat diperintahnya dan dikuasainya.
Telah banyak anak muda meminang putri ini, tetapi semua ditolak. Lamaran raja Jambi diterima Putri Pinang Masak asalkan raja bersedia membangun istana yang besar lagi indah. Istana itu harus disiapkan dalam waktu antara senja dan pagi hari sebelum matahari terbit.
Raja pun mengabulkan permintaan Putri Pinang Masak. Dikumpulkannya tukang kayu, tukang batu, serta pembantu-pembantunya hingga beribu-ribu orang banyaknya.
Senja hari tepat orang mulai bekerja. Semalam-malaman tidak berhenti. Semua mendapat upah yang sangat tinggi.
Menurut perjanjian, istana ini akan dapat dipakai kalau ayam telah berkokok. Kira-kira
pukul empat pagi istana hampir siap. Mungkin selesai sebelum waktu yang ditetapkan.
Sebenarnya Putri Pinang Masak tak suka menjadi permaisuri raja yang bopeng dan botak
itu. Ia ingin memperoleh kekayaan dan kekuasaannya.
Putri yang cerdik itu lalu pergi ke kandang ayam. Dibawanya lampu, lalu diletakkannya di dekat ayam yang sedang tidur. Ayam jantan menyangka hari telah siang, lalu berkokoklah ia.
Tukang-tukang berhenti bekerja. Raja itu kalah dan Putri Pinang Masak tak jadi kawin dengan raja. Kepada Putri Pinang Masak, raja itu memberikan seperdua kerajaannya, sedangkan hartanya yang banyak itu juga dibagi dua.
Putri pun belum puas. Sifat tamak timbul dalam hatinya. Lalu dikumpulkannya prajurit banyak-banyak dan dipersenjatainya. Diperanginya raja yang telah memberi kekayaan. Oleh karena serangan itu datang dengan tiba-tiba, raja pun kalah dan takluk kepada putri itu. Putri Pinang Masak diakui oleh rakyat sebagai raja.
Dalam bahasa daerah itu, pinang ialah jambe. Raja baru itu dinamai Putri Jambe. Nama
ini lama-kelamaan menjadi Jambi, yang hingga sekarang menjadi nama daerah minyak yang
kaya raya.
NN
Dongeng ini berbentuk legenda. Legenda adalah dongeng yang menceritakan tentang asal-usul sesuatu (misal: asal-usul nama sungai, kota, pulau, dan lain-lain).Bagaimanakah riwayat tanah Jambi, yang ternama, kaya karena minyak dan getah itu?
Dahulu ada seorang raja yang besar kekuasaannya di daerah, yang sekarang bernama Jambi. Raja itu amat kaya, tetapi wajahnya sangat buruk. Berkerunyut dan bercapuk. Tak sehelai
rambut pun tumbuh di kepalanya. Meskipun raja itu telah beristri banyak, tetapi belum ada yang cantik dalam penglihatannya. Oleh karena itu, disuruhnya beberapa orang hulubalang melawat ke negeri-negeri lain untuk melihat-lihat kalau-kalau ada perempuan
cantik yang pantas jadi permaisurinya.
Sampailah hulubalang di tanah Minangkabau. Di negeri itu ada seorang gadis yang amat terkenal, anak kepala adat yang tinggi kedudukannya. Gadis itu bernama Putri Pinang Masak. Kulitnya kuning seperti pinang yang disinari matahari, perawakan dan gerak-geriknya sangat menarik. Namun hati dan kemauannya keras seperti batu. Ia ingin mempunyai sebuah jajahan yang dapat diperintahnya dan dikuasainya.
Telah banyak anak muda meminang putri ini, tetapi semua ditolak. Lamaran raja Jambi diterima Putri Pinang Masak asalkan raja bersedia membangun istana yang besar lagi indah. Istana itu harus disiapkan dalam waktu antara senja dan pagi hari sebelum matahari terbit.
Raja pun mengabulkan permintaan Putri Pinang Masak. Dikumpulkannya tukang kayu, tukang batu, serta pembantu-pembantunya hingga beribu-ribu orang banyaknya.
Senja hari tepat orang mulai bekerja. Semalam-malaman tidak berhenti. Semua mendapat upah yang sangat tinggi.
Menurut perjanjian, istana ini akan dapat dipakai kalau ayam telah berkokok. Kira-kira
pukul empat pagi istana hampir siap. Mungkin selesai sebelum waktu yang ditetapkan.
Sebenarnya Putri Pinang Masak tak suka menjadi permaisuri raja yang bopeng dan botak
itu. Ia ingin memperoleh kekayaan dan kekuasaannya.
Putri yang cerdik itu lalu pergi ke kandang ayam. Dibawanya lampu, lalu diletakkannya di dekat ayam yang sedang tidur. Ayam jantan menyangka hari telah siang, lalu berkokoklah ia.
Tukang-tukang berhenti bekerja. Raja itu kalah dan Putri Pinang Masak tak jadi kawin dengan raja. Kepada Putri Pinang Masak, raja itu memberikan seperdua kerajaannya, sedangkan hartanya yang banyak itu juga dibagi dua.
Putri pun belum puas. Sifat tamak timbul dalam hatinya. Lalu dikumpulkannya prajurit banyak-banyak dan dipersenjatainya. Diperanginya raja yang telah memberi kekayaan. Oleh karena serangan itu datang dengan tiba-tiba, raja pun kalah dan takluk kepada putri itu. Putri Pinang Masak diakui oleh rakyat sebagai raja.
Dalam bahasa daerah itu, pinang ialah jambe. Raja baru itu dinamai Putri Jambe. Nama
ini lama-kelamaan menjadi Jambi, yang hingga sekarang menjadi nama daerah minyak yang
kaya raya.
NN
Komentar
Posting Komentar