Sinopsis Para Pencari Tuhan (PPT) Jilid 7
Sinopsis Para Pencari Tuhan (PPT) Jilid 7-- Lanjutan dari PPT Jilid 6, episode pertama PPT Jilid 7 sudah ingin menampilkan mata rantai yang terputus di akhir episode PPT Jilid 6 yaitu misteri hilangnya uang ratusan juta milik Pak Jalal dari pelukan Udin saat ia tertidur di rumahnya. Ceritanya, Udin terbangun dari tidur dan mendapati uang yang telah hilang itu terletak di pelukannya lengkap dengan ransel seperti sebelumnya. Siapa yang menaruh?
Udin lantas mencari tahu dengan cara diam-diam melalui konfirmasi terhadap orang-orang yang menurutnya bisa saja diam-diam menaruhnya di pelukannya.
Ia bertanya pada Asrul, apakah menaruh panci di pelukannya saat ia tidur; bertanya pada Pak Jalal apakah telah menaruh sandal di pelukannya saat ia tidur; bertanya ke Ustad Feri sampai tak seorang pun dari mereka yang ia konfirmasi tak ada yang mengaku menaruh apapun saat Udin tertidur.
Permasalahan Udin makin meruncing ketika secara diam-diam uang itu Udin gunakan untuk membeli rumah dan tanah. Sayangnya, Udin malah membeli rumah dan tanah Haji Royani, seorang yang pelupa. Ketika Udin membatalkan pembelian dan bermaksud mengambil kembali uang sebanyak 75juta rupiah itu, Haji Royani sudah lupa pernah menjual dan lupa pula kepada siapa ia menjualnya. Udin lantas minta tolong Asrul, Ustad Feri, dan mantan mertuanya untuk menagih kembali. Sayang, sia-sia belaka. Di lain pihak, kepemilikan uang sebanyak itu, menimbulkan kecurigaan orang-orang terdekatnya. Apa yang terjadi selanjutnya?
Kisah persaingan Om Wijoyo dan Bang Jack untuk merebut hati Tante Widya juga terus berlanjut. Keduanya sama-sama merasa percaya diri dapat mempersunting Tante Widya.
Usai bangkrut dari Soto Bataknya, Asrul banting stir jadi tabib bekam.
Azzam sendiri berada di ambang kebangkrutan usai terbitnya Al Quran edisi mewahnya yang ternyata melakukan kesalahan kecil namun fatal, persoalan titik pada huruf ha dalam kalimat "bismillaahirrahmaanirrahiim" menjadi "bismillaahirrahmaanirrajiim" yang menyebabkan perubahan makna dari "dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang" menjadi "dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi maha terkutuk" (Astaghfirullaah).
Keputusan berat yang harus ia ambil menarik kembali 10.000 eksemplar buku edisi mewah tersebut dari peredaran.
Tak sesederhana itu, rasa berdosa atas kesalahan itu dan kecaman berbagai pihak yang membuat Azzam tetap merasa galau.
Belakangan persoalan titik tersebut diketahui awalnya karena semut hitam kecil yang terlindas silinder printer saat dicetak.
Kisah ketiga pengurus desa, Pak RW, Pak Hakim, dan Pak Yos, memasuki babak baru. Jengah dengan perilaku curang Pak RW yang maunya enak sendiri, menimbulkan niat Pak Hakim dan Pak Yos menyingkirkan Pak RW dari jabatannya. Di pemilihan ketua RW berikutnya, keduanya memutuskan berpisah dengan ketua RW dan maju mencalonkan diri. Walau sudah mengerahkan seluruh kemampuan bahkan kas RW untuk menyogok warga, incumbent juga yang akhirnya tetap terpilih dengan selisih satu suara saja!!
Mereka bertiga akhirnya kembali kompak dan menambah panjang sepak-terjang seperti sebelumnya, sosok pemimpin yang seenaknya.
Perjalanan hidup Chelsea, Barong, dan Juki sebagai artis terusik dengan hadirnya Mbak Ser (Seruni), pengasuh Chelsea ketika kecil. Kehadiran Mbak Ser membuka kembali peluang Chelsea bertemu dengan ibu kandung yang telah 'membuangnya' ke panti asuhan.
Bagaimana kelanjutannya? Kita masih bisa simak terus hingga akhir Ramadan tahun ini.
Berikut para pemain PPT Jilid 7:
Deddy Mizwar = Bang Jack
Slamet Rahardjo = Om Wijoyo
Henidar Amroe = Ibu Azzam
Melky Bajaj = Chelsea
Aden Bajaj = Barong
Isa Bajaj = Juki
Agus Kuncoro = Azzam
Zaskia Adya Mecca = Aya
Artta Ivano = Kalila
Akri Patrio = Ustadz Ferry
Annisa Suci Wulandari = Haifa (istri Ustad Ferry)
Asrul Dahlan = Asrul
Udin Nganga = Bang Udin
Mira Zayra =Mira (Istri Asrul)
Jarwo Kuat = Pak Jalal
Anggia Jelita = Marni
Deliana Siahaan = Mak Juki
Yahyal Djakri = Bang Uyan
Idrus Madani = Pak RW
Joes Terpase = Pak RT
Hakim Ahmad = Bendahara RT
Sheila Purnama Bulan = Sheila
Dara Rulyant = Dara
Rani Permata = Mbak Seruni (pengasuh Chelsea waktu kecil)
Fahri Albar = Fahri (putra Om Wijoyo)
Udin lantas mencari tahu dengan cara diam-diam melalui konfirmasi terhadap orang-orang yang menurutnya bisa saja diam-diam menaruhnya di pelukannya.
Ia bertanya pada Asrul, apakah menaruh panci di pelukannya saat ia tidur; bertanya pada Pak Jalal apakah telah menaruh sandal di pelukannya saat ia tidur; bertanya ke Ustad Feri sampai tak seorang pun dari mereka yang ia konfirmasi tak ada yang mengaku menaruh apapun saat Udin tertidur.
Permasalahan Udin makin meruncing ketika secara diam-diam uang itu Udin gunakan untuk membeli rumah dan tanah. Sayangnya, Udin malah membeli rumah dan tanah Haji Royani, seorang yang pelupa. Ketika Udin membatalkan pembelian dan bermaksud mengambil kembali uang sebanyak 75juta rupiah itu, Haji Royani sudah lupa pernah menjual dan lupa pula kepada siapa ia menjualnya. Udin lantas minta tolong Asrul, Ustad Feri, dan mantan mertuanya untuk menagih kembali. Sayang, sia-sia belaka. Di lain pihak, kepemilikan uang sebanyak itu, menimbulkan kecurigaan orang-orang terdekatnya. Apa yang terjadi selanjutnya?
Kisah persaingan Om Wijoyo dan Bang Jack untuk merebut hati Tante Widya juga terus berlanjut. Keduanya sama-sama merasa percaya diri dapat mempersunting Tante Widya.
Usai bangkrut dari Soto Bataknya, Asrul banting stir jadi tabib bekam.
Azzam sendiri berada di ambang kebangkrutan usai terbitnya Al Quran edisi mewahnya yang ternyata melakukan kesalahan kecil namun fatal, persoalan titik pada huruf ha dalam kalimat "bismillaahirrahmaanirrahiim" menjadi "bismillaahirrahmaanirrajiim" yang menyebabkan perubahan makna dari "dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang" menjadi "dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi maha terkutuk" (Astaghfirullaah).
Keputusan berat yang harus ia ambil menarik kembali 10.000 eksemplar buku edisi mewah tersebut dari peredaran.
Tak sesederhana itu, rasa berdosa atas kesalahan itu dan kecaman berbagai pihak yang membuat Azzam tetap merasa galau.
Belakangan persoalan titik tersebut diketahui awalnya karena semut hitam kecil yang terlindas silinder printer saat dicetak.
Kisah ketiga pengurus desa, Pak RW, Pak Hakim, dan Pak Yos, memasuki babak baru. Jengah dengan perilaku curang Pak RW yang maunya enak sendiri, menimbulkan niat Pak Hakim dan Pak Yos menyingkirkan Pak RW dari jabatannya. Di pemilihan ketua RW berikutnya, keduanya memutuskan berpisah dengan ketua RW dan maju mencalonkan diri. Walau sudah mengerahkan seluruh kemampuan bahkan kas RW untuk menyogok warga, incumbent juga yang akhirnya tetap terpilih dengan selisih satu suara saja!!
Mereka bertiga akhirnya kembali kompak dan menambah panjang sepak-terjang seperti sebelumnya, sosok pemimpin yang seenaknya.
Perjalanan hidup Chelsea, Barong, dan Juki sebagai artis terusik dengan hadirnya Mbak Ser (Seruni), pengasuh Chelsea ketika kecil. Kehadiran Mbak Ser membuka kembali peluang Chelsea bertemu dengan ibu kandung yang telah 'membuangnya' ke panti asuhan.
Bagaimana kelanjutannya? Kita masih bisa simak terus hingga akhir Ramadan tahun ini.
Berikut para pemain PPT Jilid 7:
Deddy Mizwar = Bang Jack
Slamet Rahardjo = Om Wijoyo
Henidar Amroe = Ibu Azzam
Melky Bajaj = Chelsea
Aden Bajaj = Barong
Isa Bajaj = Juki
Agus Kuncoro = Azzam
Zaskia Adya Mecca = Aya
Artta Ivano = Kalila
Akri Patrio = Ustadz Ferry
Annisa Suci Wulandari = Haifa (istri Ustad Ferry)
Asrul Dahlan = Asrul
Udin Nganga = Bang Udin
Mira Zayra =Mira (Istri Asrul)
Jarwo Kuat = Pak Jalal
Anggia Jelita = Marni
Deliana Siahaan = Mak Juki
Yahyal Djakri = Bang Uyan
Idrus Madani = Pak RW
Joes Terpase = Pak RT
Hakim Ahmad = Bendahara RT
Sheila Purnama Bulan = Sheila
Dara Rulyant = Dara
Rani Permata = Mbak Seruni (pengasuh Chelsea waktu kecil)
Fahri Albar = Fahri (putra Om Wijoyo)
Komentar
Posting Komentar