Puisi Lama dan Contohnya
Puisi Lama dan Contohnya-- Puisi Indonesia dapat digolongkan berdasarkan kriteria kurun waktu atau zaman, kriteria isi, dan kriteria bentuk atau gaya pengungkapan yang kadang-kadang disebut pula dengan tipe. Berdasarkan kurun waktu atau zamannya, puisi Indonesia dapat dibedakan menjadi puisi lama dan puisi baru (modern). Dengan membagi puisi Indonesia berdasarkan kurun waktu atau zamannya, sebenarnya kita juga telah membedakan bentuk dan sifatnya. Berdasarkan sifatnya, puisi lama merupakan milik bersama sehingga siapapun yang mampu menghapalnya, dialah yang memilikinya.
Adapun berdasarkan bentuknya, puisi lama pada umumnya berpola (terikat oleh beberapa aturan). Artinya, sebagian besar berbentuk cipta sastra yang terikat oleh jumlah baris, jumlah kata, atau jumlah huruf. Contohnya pantun. Akan tetapi, ada bentuk puisi lama yang tidak beraturan bentuknya, misalnya puisi mantra.
Contoh Puisi Lama:
a. Mantra
b. Pantun
c. Pantun Berkait
d. Talibun
e. Pantun Kilat (Karmina)
f. Gurindam
g. Syair
h. Seloka
i. Ruba'i
j. Kit'ah
k. Nazam
l. Gazal
m. Masnawi
Adapun berdasarkan bentuknya, puisi lama pada umumnya berpola (terikat oleh beberapa aturan). Artinya, sebagian besar berbentuk cipta sastra yang terikat oleh jumlah baris, jumlah kata, atau jumlah huruf. Contohnya pantun. Akan tetapi, ada bentuk puisi lama yang tidak beraturan bentuknya, misalnya puisi mantra.
Contoh Puisi Lama:
a. Mantra
b. Pantun
c. Pantun Berkait
d. Talibun
e. Pantun Kilat (Karmina)
f. Gurindam
g. Syair
h. Seloka
i. Ruba'i
j. Kit'ah
k. Nazam
l. Gazal
m. Masnawi
Komentar
Posting Komentar