Contoh Teks Diskusi tentang Penerbangan Murah
Teks diskusi adalah teks yang berisi pembahasan suatu masalah dengan mempertimbangkan untung-rugi, positif maupun negatifnya dengan alasan yang masuk akal. Teks diskusi memiliki ciri: 1. Strukturnya terdiri atas: Pendahuluan (Isu), Isi (yg berupa Argumen Mendukung dan Argumen Menentang), dan Simpulan/ Saran; 2. Memuat informasi yang bersifat informatif-argumentatif; 3. Ciri kebahasaannya menggunakan kata hubung perlawanan (tetapi, sedangkan, dan sebagainya).
Berikut contoh teks diskusi:
Penerbangan Murah
Low Cost Carrier belakangan ini menjadi suatu konsep yang menarik bagi maskapai di Indonesia. Selain merupakan manajemen yang dapat meminimalisasi biaya variable cost. Low Cost Carrier juga dapat mengambil suatu segmentasi pasar yang lebih luas lagi. Berbagai Airlines di Indonesia menerapkan sistem penerbangan dengan efisiensi seluruh variabel cost yang ada ini. Bahkan Garuda Indonesia juga memanfaatkan LCC ini untuk mengambil Market Share yang lebih banyak lagi dengan adanya Citilink Garuda Indonesia. Belum lagi banyak maskapai di Indonesia sepearti Sriwijaya Airlines, Batavia Airlines dan Lion Air yang menggunakan Konsep LCC.
LCC di Indonesia muncul setelah adanya krisis ekonomi tahun 1998. Maskapai yang mengandalkan konsep full charge banyak yang bangkrut dan tidak mampu menjalankan operasinya lagi dikarenakan hutang yang sudah menumpuk. Semenjak itu, banyak maskapai di Indonesia yang mengadopsi konsep penerbangan LCC dari Amerika yang dapat lebih menekan cost atau biaya.
Kecelakaan yang dialami AirAsia akhir tahun 2014 lalu membuat pemerintah mengkaji ulang konsep penerbangan LCC ini. Kementerian Perhubungan pun akhirnya resmi menaikkan tarif batas bawah pesawat sebesar 40 persen. Kebijakan tersebut tentu akan berdampak terhadap maskapai penerbangan yang selama ini menerapkan harga tiket murah atau Low Cost Carrier (LCC) seperti AirAsia.
Banyak yang mendukung keputusan pemerintah itu, namun banyak juga yang menentang. Mereka yang mendukung beralasan penerbangan murah itu yang membuat masyarakat Indonesia lebih cenderung bertamasya ke negara tetangga. Padahal banyak obyek wisata indah di Indonesia, hanya memang masih kurang dipromosikan oleh pemerintah.
Ketika warga negara Indonesia ke luar negeri, berarti mengerdilkan potensi ekonomi nasional. Sektor pariwisata lokal diabaikan. Konversi rupiah ke mata uang asing tinggi. Ini salah satu yang membuat nilai mata uang rupiah tidak kompetitif, bahkan dibandingkan mata uang Negara-negara tetangga, nilai rupiah tergolong rendah.
Menghapus tarif murah khusus untuk rute penerbangan internasional, diharapkan membuat masyarakat berpikir ulang plesiran ke negara orang dan menjatuhkan pilihan untuk berwisata di negerinya sendiri. Dengan catatan, tarif penerbangan murah di dalam negeri tidak dihapus, bahkan malah harus diperluas lagi. Agar Indonesia yang luas ini di jelajahi oleh warganya. Agar potensi-potensi wisata di dalam negeri berkembang. Mempertahankan penerbangan murah untuk rute nasional dan lokal (antar daerah), juga menjaga gairah industri penerbangan Indonesia serta sektor-sektor ekonomi pendukungnya.
Alasan orang Indonesia kenapa lebih memilih wisata ke Singapura atau Kuala Lumpur dibanding ke Raja Ampat, karena biaya transportasi ke Raja Ampat memang tiga kali lipat lebih mahal. Dengan menghapus tarif penerbangan murah di rute internasional dan mempertahankan serta memperluas tarif penerbangan murah di rute nasional, maka pariwisata Indonesia diyakini bakal tumbuh pesat.
Selain itu, sebagai negara kepulauan, Indonesia butuh aksesabilitas wilayah yang cepat. Interkoneksi antar daerah hanya efektif bisa diwujudkan dengan transportasi udara. Pemerataan pembangunan dan upaya mengikis ketimpangan ekonomi antar kawasan, meniscyakan kemudahan moda transportasi udara. Maka dalam hal ini, tarif murah untuk penerbangan domestik masih dibutuhkan.
Lain lagi argumen mereka yang menentang. Ketua Bidang Pengkajian Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Munrokhim Misanam, mengatakan, kenaikan tarif batas bawah pesawat tidak hanya berdampak pada konsumen saja, namun juga akan menghilangkan persaingan di sektor industri penerbangan.
"Nantinya diperkirakan kondisi ini bisa kembali seperti era 1980-an, dimana semua harga pesawat sangat mahal dan tidak bisa dinikmati oleh semua orang, sehingga akhirnya bisnis penerbangan merugi," ujarnya, Jumat (9/1).
Dalam jangka panjang kenaikan tersebut justru dapat membahayakan bisnis penerbangan karena pertumbuhan penumpang akan menurun drastis. Dengan harga tiket yang mahal, para penumpang pesawat akhirnya akan beralih ke moda transportasi lain, seperti kereta api. Padahal, pertumbuhan penumpang pesawat udara meningkat sejak adanya maskapai penerbangan yang menawarkan LCC. Padahal, menaikkan tarif batas bawah pesawat tidak berkaitan dengan keselamatan. Apabila pemerintah ingin meningkatkan keselamatan, maka harus melakukan pengawasan yang ketat.
Pengawasan dapat dilakukan dengan cara mengaudit standar keselamatan di masing-masing maskapai penerbangan. Apabila ditemui ada pelanggaran, pemerintah bisa langsung memberikan sanksi atau penalti.
"Menurut saya, ini hanya kebijakan panik saja karena ada efek kecelakaan yang menimpa Air Asia," kata Munrokhim.
Kesimpulannya, konsep LCC merupakan konsep yang dapat lebih berkembang di Indonesia mengingat masyarakat Indonesia yang lebih menyukai maskapai dengan tiket yang lebih murah. Dengan catatan, pemberlakuan tiket murah hanya berlaku bagi penerbangan domestik. Kedepannya akan dipastikan adanya suatu persaingan yang hebat antara maskapai full charge dengan maskapai LCC dalam meraup pangsa pasar tanpa mengesampingkan faktor keselamatan. Bagaimanapun, Low Cost Carrier sendiri memiliki beberapa aspek kerugian dan keuntungan. Aspek kerugian diantaranya adalah: 1). Pegawainya rata – rata adalah pegawai outsource sehingga terdapat suatu kelemahan dalam loyalitas pegawai. 2). Banyak cost variable yang dipangkas sehingga diperlukan adanya sisi kontrol yang lebih mendalam dalam kinerja operasi perusahaan. 3). Sangat menitikberatkan pada proses promosi dan diskon (tiket promo). Keuntungannya adalah: 1). Biaya operasi perusahaan dapat lebih ditekan namun tetap mengindahkan segi safety, security, and service. 2). Dapat memperbanyak masukan lewat related business seperti cargo charge and extra baggage charge. 3). Maskapai dengan tiket yang murah lebih disukai oleh masyarakat Indonesia.
Struktur teks:
- Pendahuluan (Isu): "Low Cost Carrier belakangan ini menjadi suatu konsep......dst."
- Argumen Mendukung: "Banyak yang mendukung keputusan pemerintah itu......dst."
- Argumen Menentang: "Lain lagi argumen mereka yang menentang......dst."
- Simpulan: "Kesimpulannya, konsep LCC merupakan konsep......dst."
Sumber referensi: Kompas, Kompas, Republika
Tags: #contoh teks diskusi #contoh teks diskusi tentang kesehatan #contoh teks diskusi tentang lingkungan #contoh teks diskusi tentang pendidikan #contoh teks diskusi dan strukturnya #contoh teks diskusi kelompok
Berikut contoh teks diskusi:
Penerbangan Murah
Low Cost Carrier belakangan ini menjadi suatu konsep yang menarik bagi maskapai di Indonesia. Selain merupakan manajemen yang dapat meminimalisasi biaya variable cost. Low Cost Carrier juga dapat mengambil suatu segmentasi pasar yang lebih luas lagi. Berbagai Airlines di Indonesia menerapkan sistem penerbangan dengan efisiensi seluruh variabel cost yang ada ini. Bahkan Garuda Indonesia juga memanfaatkan LCC ini untuk mengambil Market Share yang lebih banyak lagi dengan adanya Citilink Garuda Indonesia. Belum lagi banyak maskapai di Indonesia sepearti Sriwijaya Airlines, Batavia Airlines dan Lion Air yang menggunakan Konsep LCC.
LCC di Indonesia muncul setelah adanya krisis ekonomi tahun 1998. Maskapai yang mengandalkan konsep full charge banyak yang bangkrut dan tidak mampu menjalankan operasinya lagi dikarenakan hutang yang sudah menumpuk. Semenjak itu, banyak maskapai di Indonesia yang mengadopsi konsep penerbangan LCC dari Amerika yang dapat lebih menekan cost atau biaya.
Kecelakaan yang dialami AirAsia akhir tahun 2014 lalu membuat pemerintah mengkaji ulang konsep penerbangan LCC ini. Kementerian Perhubungan pun akhirnya resmi menaikkan tarif batas bawah pesawat sebesar 40 persen. Kebijakan tersebut tentu akan berdampak terhadap maskapai penerbangan yang selama ini menerapkan harga tiket murah atau Low Cost Carrier (LCC) seperti AirAsia.
Banyak yang mendukung keputusan pemerintah itu, namun banyak juga yang menentang. Mereka yang mendukung beralasan penerbangan murah itu yang membuat masyarakat Indonesia lebih cenderung bertamasya ke negara tetangga. Padahal banyak obyek wisata indah di Indonesia, hanya memang masih kurang dipromosikan oleh pemerintah.
Ketika warga negara Indonesia ke luar negeri, berarti mengerdilkan potensi ekonomi nasional. Sektor pariwisata lokal diabaikan. Konversi rupiah ke mata uang asing tinggi. Ini salah satu yang membuat nilai mata uang rupiah tidak kompetitif, bahkan dibandingkan mata uang Negara-negara tetangga, nilai rupiah tergolong rendah.
Menghapus tarif murah khusus untuk rute penerbangan internasional, diharapkan membuat masyarakat berpikir ulang plesiran ke negara orang dan menjatuhkan pilihan untuk berwisata di negerinya sendiri. Dengan catatan, tarif penerbangan murah di dalam negeri tidak dihapus, bahkan malah harus diperluas lagi. Agar Indonesia yang luas ini di jelajahi oleh warganya. Agar potensi-potensi wisata di dalam negeri berkembang. Mempertahankan penerbangan murah untuk rute nasional dan lokal (antar daerah), juga menjaga gairah industri penerbangan Indonesia serta sektor-sektor ekonomi pendukungnya.
Alasan orang Indonesia kenapa lebih memilih wisata ke Singapura atau Kuala Lumpur dibanding ke Raja Ampat, karena biaya transportasi ke Raja Ampat memang tiga kali lipat lebih mahal. Dengan menghapus tarif penerbangan murah di rute internasional dan mempertahankan serta memperluas tarif penerbangan murah di rute nasional, maka pariwisata Indonesia diyakini bakal tumbuh pesat.
Selain itu, sebagai negara kepulauan, Indonesia butuh aksesabilitas wilayah yang cepat. Interkoneksi antar daerah hanya efektif bisa diwujudkan dengan transportasi udara. Pemerataan pembangunan dan upaya mengikis ketimpangan ekonomi antar kawasan, meniscyakan kemudahan moda transportasi udara. Maka dalam hal ini, tarif murah untuk penerbangan domestik masih dibutuhkan.
Lain lagi argumen mereka yang menentang. Ketua Bidang Pengkajian Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Munrokhim Misanam, mengatakan, kenaikan tarif batas bawah pesawat tidak hanya berdampak pada konsumen saja, namun juga akan menghilangkan persaingan di sektor industri penerbangan.
"Nantinya diperkirakan kondisi ini bisa kembali seperti era 1980-an, dimana semua harga pesawat sangat mahal dan tidak bisa dinikmati oleh semua orang, sehingga akhirnya bisnis penerbangan merugi," ujarnya, Jumat (9/1).
Dalam jangka panjang kenaikan tersebut justru dapat membahayakan bisnis penerbangan karena pertumbuhan penumpang akan menurun drastis. Dengan harga tiket yang mahal, para penumpang pesawat akhirnya akan beralih ke moda transportasi lain, seperti kereta api. Padahal, pertumbuhan penumpang pesawat udara meningkat sejak adanya maskapai penerbangan yang menawarkan LCC. Padahal, menaikkan tarif batas bawah pesawat tidak berkaitan dengan keselamatan. Apabila pemerintah ingin meningkatkan keselamatan, maka harus melakukan pengawasan yang ketat.
Pengawasan dapat dilakukan dengan cara mengaudit standar keselamatan di masing-masing maskapai penerbangan. Apabila ditemui ada pelanggaran, pemerintah bisa langsung memberikan sanksi atau penalti.
"Menurut saya, ini hanya kebijakan panik saja karena ada efek kecelakaan yang menimpa Air Asia," kata Munrokhim.
Kesimpulannya, konsep LCC merupakan konsep yang dapat lebih berkembang di Indonesia mengingat masyarakat Indonesia yang lebih menyukai maskapai dengan tiket yang lebih murah. Dengan catatan, pemberlakuan tiket murah hanya berlaku bagi penerbangan domestik. Kedepannya akan dipastikan adanya suatu persaingan yang hebat antara maskapai full charge dengan maskapai LCC dalam meraup pangsa pasar tanpa mengesampingkan faktor keselamatan. Bagaimanapun, Low Cost Carrier sendiri memiliki beberapa aspek kerugian dan keuntungan. Aspek kerugian diantaranya adalah: 1). Pegawainya rata – rata adalah pegawai outsource sehingga terdapat suatu kelemahan dalam loyalitas pegawai. 2). Banyak cost variable yang dipangkas sehingga diperlukan adanya sisi kontrol yang lebih mendalam dalam kinerja operasi perusahaan. 3). Sangat menitikberatkan pada proses promosi dan diskon (tiket promo). Keuntungannya adalah: 1). Biaya operasi perusahaan dapat lebih ditekan namun tetap mengindahkan segi safety, security, and service. 2). Dapat memperbanyak masukan lewat related business seperti cargo charge and extra baggage charge. 3). Maskapai dengan tiket yang murah lebih disukai oleh masyarakat Indonesia.
Struktur teks:
- Pendahuluan (Isu): "Low Cost Carrier belakangan ini menjadi suatu konsep......dst."
- Argumen Mendukung: "Banyak yang mendukung keputusan pemerintah itu......dst."
- Argumen Menentang: "Lain lagi argumen mereka yang menentang......dst."
- Simpulan: "Kesimpulannya, konsep LCC merupakan konsep......dst."
Sumber referensi: Kompas, Kompas, Republika
Komentar
Posting Komentar