Mengapa 1 Oktober Diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila?

Setiap tanggal 1 Oktober, Indonesia memperingati hari Kesaktian Pancasila. Hal ini membuktikan bila wisata sejarah di Tanah Air sangat kuat. Kehadiran peringatan Kesaktian Pancasila, tentu bisa membawa dampak bagi seluruh wilayah di Indonesia khususnya yang memiliki sejarah yang sama.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata, Esthy Reko Astuty mengatakan dengan adanya peringatan Kesaktian Pancasila setiap tahun maka menambah kekuatan Tanah Air khususnya dari segi wisata sejarah.
"Banyak obyek sejarah yang bisa dihadirkan dengan momentum peringatan Kesaktian Pancasila seperti di Madiun, Banda dan Bangka sehingga kekuatan wisata sejarah khususnya sejarah Kesaktian Pancasila bisa semakin diketahui banyak orang, khususnya mancanegara," paparnya.
Sejarah G 30 S PKI tercatat sebagai salah satu sejarah kelam tercatat dalam sejarah negeri ini . Ketika kemerdekaan yang baru sebentar di rebut dari tangan penjajah justru ingin di rongrong oleh Partai Komunis Indonesia atau lebih di kenal PKI dalam upayanya mencoba mengkudeta kempemerintahan bangsa Indonesia yang saat itu di bawah pimpinan Presiden Soekarno..

Dan puncak dari kebiadaban partai berlambang palu dan arit di Indonesia yang saat itu di bawah komando Dipa Nusantara Aidit atau sering dikenal dengan nama DN. Aidit melakukan propaganda besar di negeri ini. Bahkan lewat Komandan Batalyon I Cakrabirawa yang di pimpin Letnan Kolonel Untung Syamsuri pada tanggal 30 September 1965 pada Kamis malam Jum’at atau pergantian hari 1 Oktober , gerakan ini melakukan tindakan keji. Dengan menculik dan membunuh beberapa jenderal yang memiliki kedudukan militer cukup tinggi. Dan gerakan ini akhirnya lebih di kenal dengan sebutan G 30 S PKI .
Beberapa jendral dan korban lainnya yang menjadi kebrutalan aksi G 30 S PKI saat itu yakni :
1. Letnan Jendral Anumerta Ahmad Yani (Meninggal Dunia di rumahnya, Jakarta Pusat. Rumahnya sekarang menjadi Museum Sasmita Loka Ahmad Yani)
2. Mayor Jendral Mas Tirtodarmo Haryono
3. Mayor Jendral Raden Soeprapto
4. Brigadir Jendral Donald Isaac Panjaitan
5. Mayor Jendral Siswondo Parman
6. Brigadir Polisi Ketua Karel Satsuit Tubun (Meninggal dunia di rumahnya)
7. Brigadir Jendral Sutoyo Siswodiharjo
8. Kolonel Katamso Darmokusumo (Korban G30S/PKI di Yogyakarta)
9. Letnan Kolonel Sugiyono Mangunwiyoto (Korban G30S/PKI di Yogyakarta)
10. Ade Irma Suryani Nasution (Putri Abdul Haris Nasution, meninggal di kejadian ini)
11. Kapten Lettu Pierre Andreas Tendean (Meninggal di kediaman Jendral Abdul Haris Nasution)

Para Dewan Jenderal dan para staf Militer Tinggi Negara ini akhirnya berhasil di temukan dlam posisi tidak bernyawa dan di kuburkan menjadi satu dalam sebuah sumur yang lebih di kenal dengan Lubang Buaya. Usai usaha PKI untuk menguasai negeri ini berhasil di tumpas dalam waktu cepat oleh pasukan militer Indonesia yang saat itu di pimpin Mayor Jendral Soeharto. Tepat pada jam21.00 WIB atau 9 malam pada 1 Oktober 1965 pemrintah lewat Mayor Jendral Soeharto mengumumkan PKI di Indonesia berhasil di tumpas. Dan akhirnya sejarajh tanggal 1 Oktober di kenang sebagai Hari Kesaktian Pancasila , dan untuk mengenang 7 jenderal yang menjadi korban keganasan PKI pemerintah membangun Monumen Pancasila Sakti.

Berbagai sumber

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Soal Teks Puisi (Musikalisasi Puisi) - Kelas VIII

Kompetensi Dasar (KD) B.Indonesia Kelas 8 (Kurikulum 2013 - Revisi Sesuai Permen No.24 Tahun 2016)

Mana yang Betul: memperoleh atau memeroleh?