Contoh Teks Ulasan Film "Jailangkung"
Teks Ulasan merupakan teks yang berisi suatu ulasan mengenai suatu karya. Namanya juga ulasan, di dalamnya terdapat opini-opini pribadi penulisnya. Opini itu ditulis untuk mengulas fakta yang dijadikan ulasan.
Teks Ulasan memiliki struktur:
1) Identitas karya, berisi data-data identitas secara umum.
2) Orientasi, berisi pengenalan tentang gambaran umum mengenai sebuah karya (film dan drama) yang akan diulas. Gambaran umum ini menyiapkan "latar belakang" bagi pembaca mengenai apa yang akan diulas.
3) Sinopsis, berisi gambaran detail mengenai sebuah karya (film dan drama) yang diulas, misalnya bagian-bagian dari hasil karya, keunikan, keunggulan, kualitas, dan sebagainya.
4) Evaluasi, berisi pandangan dari pengulas mengenai hasil karya yang diulas. Hal ini dilakukan setelah melakukan tafsiran yang cukup terhadap hasil karya tersebut. Pada bagran ini penulis akan menyebutkan bagian yang bernilai (kelebihan) atau bagian yang kurang bernilai (kekurangan) dari suatu karya (film dan drama).
5) Rekomendasi, berisi kesimpulan dari ulasan terhadap suatu karya (film dan drama). Bagian ini juga memuat komentar penulis apakah hasil karya tersebut bernilai/berkualitas atau tidak untuk ditonton/disaksikan.
Berikut teks ulasan film "Jailangkung".
Judul: Jailangkung
Pemain: Hannah Al Rashid, Amanda Rawles, Lukman Sardi, Jefri Nichol, Augie Fantinus.
Sutradara: Jose Poernomo dan Rizal Mantovani
Produksi: Screenplay Films
Sukses dengan Jelangkung pada tahun 2001, sutradara Jose Poernomo dan Rizal Mantovani kembali berkolaborasi dengan mengangkat tema boneka pemanggil arwah tersebut, Jailangkung. Ini bukanlah sekuel dan sama sekali tidak ada kaitannya dengan film sebelumnya. Apa perbedaannya? Baik kita akan ulas mengenai hal itu.
Film ini mengisahkan pencarian Angel (Hannah Al Rashid), Bella (Amanda Rawles) dan Tasya mengenai jawaban apa yang menjadi penyebabnya sang ayah, Ferdi (Lukman Sardi). Secara medis, ayah mereka tidak menderita penyakit namun tubuhnya lemas serta tak ada reaksi sedikitpun.
Karena tidak mendapat jawaban pasti dari dokter, Bella akhirnya minta bantuan teman kuliahnya, Rama (Jefri Nichol) yang tertarik pada hal metafisik. Berdasarkan petunjuk dari seorang pilot yang terakhir menemani Ferdi, Kapten Wardana (Augie Fantinus), mereka akhirnya menuju sebuah rumah di daerah terpencil dan menemukan boneka Jailangkung.
Benda itulah yang membuka rahasia gelap masa lalu dan tanpa disadari ikut membahayakan nyawa mereka juga.
Berbeda dengan Jelangkung (2001), Jose dan Rizal mengemas film Jailangkung dengan tema keluarga. Sebuah pembuktian bahwa film horor bisa dieksekusi dengan kualitas cerita yang baik. Alur rapi yang disajikan menjadikan "Jailangkung" hadir dengan beragam kejutan yang membuat jantung berdetak lebih cepat.
Untuk menguatkan kesan kelam, Jose dan Rizal tetap memakai tone warna seperti pada film "Jelangkung". Hal ini akan membangkitkan memori penonton yang sudah menonton film "Jelangkung" 16 tahun lalu. Lokasi yang digunakan juga lebih megah, gelap, serta mencekam.
Secara teknis, Jailangkung tentu lebih modern dari layar lebar serupa sebelumnya, mulai dari pengambilan gambar serta visual efek yang digunakan.
Formula film horor seperti efek suara yang mengagetkan, hujan deras di tengah malam gelap, dan penampakan sekelebat makhluk pada cermin misalnya tetap dihadirkan. Namun, Rizal dan Jose meramu itu menjadi tak biasa. Penonton dibiarkan memelihara rasa penasaran sampai film berakhir.
Untuk urusan adegan menakutkan, Jailangkung tentu akan membuat jantung Anda berdebar dan seram melihat sosok roh halus yang ada di dalamnya. Menariknya adalah, tak semua kejutan itu datang dari sosok menakutkan melainkan kejadian yang sederhana serta tak terduga.
Komposisi pemain yang mendukung "Jailangkung" juga merupakan kombinasi yang pas. Kolaborasi Amanda Rawles bersama Jefri Nichol kembali hadir setelah "Dear Nathan" (2017). Selain itu, film ini juga menjadi film horor pertama Lukman Sardi dan Hannah Al Rashid.
Secara keseluruhan, bagi Anda penggemar film horor dan fans setia Jose serta Rizal, Jailangkung sangat sayang untuk dilewatkan. Selain menawarkan kisah yang mencekam, cerita yang ditawarkan juga lebih berisi karena mengisahkan tentang keutuhan sebuah keluarga.
Apa sebenarnya yang menyebabkan Ferdi koma? Kisah masa lalu apa yang terkuak lewat boneka Jailangkung? Temukan jawabannya dengan menonton film produksi Screenplay Films tersebut di bioskop mulai 25 Juni 2017.
Jadi siapkah Anda memacu adrenalin dengan menonton film "Jailangkung"?
1) Identitas karya: "Judul:..."
2) Orientasi: "Sukses dengan ..."
3) Sinopsis: "Film ini mengisahkan..."
4) Evaluasi: "Secara teknis, ..."
5) Rekomendasi: "Secara keseluruhan,..."
Sumber ulasan:
http://www.pikiran-rakyat.com/hidup-gaya/2017/06/21/sinopsis-jailangkung-ingat-jangan-dibaca-mantranya-403720
Teks Ulasan memiliki struktur:
1) Identitas karya, berisi data-data identitas secara umum.
2) Orientasi, berisi pengenalan tentang gambaran umum mengenai sebuah karya (film dan drama) yang akan diulas. Gambaran umum ini menyiapkan "latar belakang" bagi pembaca mengenai apa yang akan diulas.
3) Sinopsis, berisi gambaran detail mengenai sebuah karya (film dan drama) yang diulas, misalnya bagian-bagian dari hasil karya, keunikan, keunggulan, kualitas, dan sebagainya.
4) Evaluasi, berisi pandangan dari pengulas mengenai hasil karya yang diulas. Hal ini dilakukan setelah melakukan tafsiran yang cukup terhadap hasil karya tersebut. Pada bagran ini penulis akan menyebutkan bagian yang bernilai (kelebihan) atau bagian yang kurang bernilai (kekurangan) dari suatu karya (film dan drama).
5) Rekomendasi, berisi kesimpulan dari ulasan terhadap suatu karya (film dan drama). Bagian ini juga memuat komentar penulis apakah hasil karya tersebut bernilai/berkualitas atau tidak untuk ditonton/disaksikan.
Berikut teks ulasan film "Jailangkung".
Judul: Jailangkung
Pemain: Hannah Al Rashid, Amanda Rawles, Lukman Sardi, Jefri Nichol, Augie Fantinus.
Sutradara: Jose Poernomo dan Rizal Mantovani
Produksi: Screenplay Films
Sukses dengan Jelangkung pada tahun 2001, sutradara Jose Poernomo dan Rizal Mantovani kembali berkolaborasi dengan mengangkat tema boneka pemanggil arwah tersebut, Jailangkung. Ini bukanlah sekuel dan sama sekali tidak ada kaitannya dengan film sebelumnya. Apa perbedaannya? Baik kita akan ulas mengenai hal itu.
Film ini mengisahkan pencarian Angel (Hannah Al Rashid), Bella (Amanda Rawles) dan Tasya mengenai jawaban apa yang menjadi penyebabnya sang ayah, Ferdi (Lukman Sardi). Secara medis, ayah mereka tidak menderita penyakit namun tubuhnya lemas serta tak ada reaksi sedikitpun.
Karena tidak mendapat jawaban pasti dari dokter, Bella akhirnya minta bantuan teman kuliahnya, Rama (Jefri Nichol) yang tertarik pada hal metafisik. Berdasarkan petunjuk dari seorang pilot yang terakhir menemani Ferdi, Kapten Wardana (Augie Fantinus), mereka akhirnya menuju sebuah rumah di daerah terpencil dan menemukan boneka Jailangkung.
Benda itulah yang membuka rahasia gelap masa lalu dan tanpa disadari ikut membahayakan nyawa mereka juga.
Berbeda dengan Jelangkung (2001), Jose dan Rizal mengemas film Jailangkung dengan tema keluarga. Sebuah pembuktian bahwa film horor bisa dieksekusi dengan kualitas cerita yang baik. Alur rapi yang disajikan menjadikan "Jailangkung" hadir dengan beragam kejutan yang membuat jantung berdetak lebih cepat.
Untuk menguatkan kesan kelam, Jose dan Rizal tetap memakai tone warna seperti pada film "Jelangkung". Hal ini akan membangkitkan memori penonton yang sudah menonton film "Jelangkung" 16 tahun lalu. Lokasi yang digunakan juga lebih megah, gelap, serta mencekam.
Secara teknis, Jailangkung tentu lebih modern dari layar lebar serupa sebelumnya, mulai dari pengambilan gambar serta visual efek yang digunakan.
Formula film horor seperti efek suara yang mengagetkan, hujan deras di tengah malam gelap, dan penampakan sekelebat makhluk pada cermin misalnya tetap dihadirkan. Namun, Rizal dan Jose meramu itu menjadi tak biasa. Penonton dibiarkan memelihara rasa penasaran sampai film berakhir.
Untuk urusan adegan menakutkan, Jailangkung tentu akan membuat jantung Anda berdebar dan seram melihat sosok roh halus yang ada di dalamnya. Menariknya adalah, tak semua kejutan itu datang dari sosok menakutkan melainkan kejadian yang sederhana serta tak terduga.
Komposisi pemain yang mendukung "Jailangkung" juga merupakan kombinasi yang pas. Kolaborasi Amanda Rawles bersama Jefri Nichol kembali hadir setelah "Dear Nathan" (2017). Selain itu, film ini juga menjadi film horor pertama Lukman Sardi dan Hannah Al Rashid.
Secara keseluruhan, bagi Anda penggemar film horor dan fans setia Jose serta Rizal, Jailangkung sangat sayang untuk dilewatkan. Selain menawarkan kisah yang mencekam, cerita yang ditawarkan juga lebih berisi karena mengisahkan tentang keutuhan sebuah keluarga.
Apa sebenarnya yang menyebabkan Ferdi koma? Kisah masa lalu apa yang terkuak lewat boneka Jailangkung? Temukan jawabannya dengan menonton film produksi Screenplay Films tersebut di bioskop mulai 25 Juni 2017.
Jadi siapkah Anda memacu adrenalin dengan menonton film "Jailangkung"?
1) Identitas karya: "Judul:..."
2) Orientasi: "Sukses dengan ..."
3) Sinopsis: "Film ini mengisahkan..."
4) Evaluasi: "Secara teknis, ..."
5) Rekomendasi: "Secara keseluruhan,..."
Sumber ulasan:
http://www.pikiran-rakyat.com/hidup-gaya/2017/06/21/sinopsis-jailangkung-ingat-jangan-dibaca-mantranya-403720
Komentar
Posting Komentar