Perubahan Makna/ Pergeseran Makna (Sinestesia, Asosiasi, Ameliorasi, Peyorasi, Meluas, Menyempit)
Dalam pelajaran bahasa Indonesia, kita mengenal perubahan makna (pergeseran makna) sinestesia, asosiasi, ameliorasi, peyorasi, generalisasi, dan spesialisasi. Kita akan bahas satu-persatu.
1.Sinestesia adalah perubahan makna yg disebabkan oleh penangkapan dua indera yg berbeda
Contoh: Sambil tersenyum manis, ia memandangku.
Keterangan: manis mengalami pergeseran dari indera pengecap menjadi indera penglihatan
Contoh lain:
- Senyumnya yang manis membuat ia disenangi banyak orang.
- Ia menatapku dengan tatapan dingin.
- Suara anak itu sangat lembut, nyaris tidak terdengar.
- Tatapan matanya tajam sekali.
2.Asosiasi adalah perubahan makna secara kiasan
Contoh: Orang itu sudah menerima amplop dari pengusaha itu
Keterangan: amplop= uang terima kasih
Contoh lain:
- Pertunjukan lawak itu mengocok perut penonton.
- Mike Tyson menumbangkan lawannya hanya dalam satu ronde.
- Perlu sedikit pelicin agar urusanmu lancar.
- Melihat kehebatan lawan, nyali Budi langsung menciut.
Contoh: Ia bekerja sebagai pramuniaga
Keterangan: pramuniaga lebih sopan dibanding pembantu atau babu
Contoh lain:
- Kelahiran bayi itu disyukuri seluruh keluarga.
- Ayah ibunya sudah lama meninggal.
- AF ditangkap karena korupsi uang rakyat.
- Karena korup, orang itu dibebastugaskan.
4.Peyorasi: perubahan makna menjadi kasar
Contoh: Ia bekerja sebagai pelayan toko
Keterangan: pelayan toko lebih kasar dibanding pramuniaga
Contoh lain:
- Kelahiran orok itu disyukuri seluruh keluarga.
- Ayah ibunya sudah lama mati.
- AF ditangkap karena mencuri uang rakyat.
- Karena korup, orang itu dipecat.
5.Meluas (Generalisasi): perubahan makna karena pemakaiannya lebih meluas
Contoh: Selamat pagi, Saudara!
Keterangan: Dalam konteks ini Saudara dipakai bukan untuk seseorang yg memiliki hubungan darah dengan kita, tetapi untuk orang lain yg tidak sedarah.
Contoh lain:
- Di mana alamat rumah bapak yang memberi ceramah tadi?
- Ayahnya seorang guru.
6.Menyempit (Spesialisasi): perubahan makna karena pemakaiannya menyempit
Contoh: Saya memiliki tiga saudara.
Keterangan: Dalam konteks ini Saudara dipakai untuk seseorang yg memiliki hubungan darah dengan kita, bukan untuk orang lain yg tidak sedarah.
Contoh lain:
- Bu Nurul menjadi guru di Madrasah Tsanawiyah di kotaku.
- Sejak lulus menjadi sarjana, kakakku merantau ke Jakarta.
1.Sinestesia adalah perubahan makna yg disebabkan oleh penangkapan dua indera yg berbeda
Contoh: Sambil tersenyum manis, ia memandangku.
Keterangan: manis mengalami pergeseran dari indera pengecap menjadi indera penglihatan
Contoh lain:
- Senyumnya yang manis membuat ia disenangi banyak orang.
- Ia menatapku dengan tatapan dingin.
- Suara anak itu sangat lembut, nyaris tidak terdengar.
- Tatapan matanya tajam sekali.
2.Asosiasi adalah perubahan makna secara kiasan
Contoh: Orang itu sudah menerima amplop dari pengusaha itu
Keterangan: amplop= uang terima kasih
Contoh lain:
- Pertunjukan lawak itu mengocok perut penonton.
- Mike Tyson menumbangkan lawannya hanya dalam satu ronde.
- Perlu sedikit pelicin agar urusanmu lancar.
- Melihat kehebatan lawan, nyali Budi langsung menciut.
Baca juga:3.Ameliorasi : perubahan makna menjadi lebih sopan
Contoh: Ia bekerja sebagai pramuniaga
Keterangan: pramuniaga lebih sopan dibanding pembantu atau babu
Contoh lain:
- Kelahiran bayi itu disyukuri seluruh keluarga.
- Ayah ibunya sudah lama meninggal.
- AF ditangkap karena korupsi uang rakyat.
- Karena korup, orang itu dibebastugaskan.
4.Peyorasi: perubahan makna menjadi kasar
Contoh: Ia bekerja sebagai pelayan toko
Keterangan: pelayan toko lebih kasar dibanding pramuniaga
Contoh lain:
- Kelahiran orok itu disyukuri seluruh keluarga.
- Ayah ibunya sudah lama mati.
- AF ditangkap karena mencuri uang rakyat.
- Karena korup, orang itu dipecat.
5.Meluas (Generalisasi): perubahan makna karena pemakaiannya lebih meluas
Contoh: Selamat pagi, Saudara!
Keterangan: Dalam konteks ini Saudara dipakai bukan untuk seseorang yg memiliki hubungan darah dengan kita, tetapi untuk orang lain yg tidak sedarah.
Contoh lain:
- Di mana alamat rumah bapak yang memberi ceramah tadi?
- Ayahnya seorang guru.
6.Menyempit (Spesialisasi): perubahan makna karena pemakaiannya menyempit
Contoh: Saya memiliki tiga saudara.
Keterangan: Dalam konteks ini Saudara dipakai untuk seseorang yg memiliki hubungan darah dengan kita, bukan untuk orang lain yg tidak sedarah.
Contoh lain:
- Bu Nurul menjadi guru di Madrasah Tsanawiyah di kotaku.
- Sejak lulus menjadi sarjana, kakakku merantau ke Jakarta.
Komentar
Posting Komentar