Teks Ulasan Film Perempuan Tanah Jahanam (2019)

Teks Ulasan merupakan teks yang berisi ulasan mengenai suatu karya. Namanya juga ulasan, di dalamnya terdapat opini-opini pribadi penulisnya. Opini itu ditulis untuk mengulas fakta yang dijadikan ulasan.
Teks Ulasan memiliki struktur:
1) Identitas karya, berisi data-data identitas secara umum.
2) Orientasi, berisi pengenalan tentang gambaran umum mengenai sebuah karya (film dan drama) yang akan diulas. Gambaran umum ini menyiapkan "latar belakang" bagi pembaca mengenai apa yang akan diulas.
3) Sinopsis, berisi gambaran detail mengenai sebuah karya (film dan drama) yang diulas, misalnya bagian-bagian dari hasil karya, keunikan, keunggulan, kualitas, dan sebagainya.
4) Evaluasi, berisi pandangan dari pengulas mengenai hasil karya yang diulas. Hal ini dilakukan setelah melakukan tafsiran yang cukup terhadap hasil karya tersebut. Pada bagran ini penulis akan menyebutkan bagian yang bernilai (kelebihan) atau bagian yang kurang bernilai (kekurangan) dari suatu karya (film dan drama).
5) Rekomendasi, berisi kesimpulan dari ulasan terhadap suatu karya (film dan drama). Bagian ini juga memuat komentar penulis apakah hasil karya tersebut bernilai/berkualitas atau tidak untuk ditonton/disaksikan.

Berikut contoh teks ulasan film:
Judul: Perempuan Tanah Jahanam
Jenis Film : Horor
Sutradara : Joko Anwar
Pemain : Tara Basro, Marissa Anita, Asmara Abigail, Christine Hakim, Ario Bayu
Penulis : Joko Anwar
Produksi : Base Entertainment

Setelah sukses dengan film 'Pengabdi Setan' yang tayang pada 2017 lalu, kini Joko Anwar kembali menggarap film horor dengan judul 'Perempuan Tanah Jahanam'. Joko pun telah menyiapkan naskah untuk film ini sejak 10 tahun lalu.
Bila sempat terbersit Perempuan Tanah Jahanam akan sama dengan Pengabdi Setan yang juga digarap oleh Joko Anwar pada 2017, maka anggapan itu akan terbantahkan. Perempuan Tanah Jahanam menyuguhkan film horor yang berbeda dengan Pengabdi Setan.

Film yang diproduksi Base Entertainment ini dibintangi oleh Tara Basro sebagai Maya, Marissa Anita sebagai Dini, Asmara Abigail sebagai Ratih, Christine Hakim sebagai Nyi Misni, Ario Bayu sebagai Ki Saptadi, dan pemeran lainnya.

Dikisahkan, Maya (Tara Basro) hidup jatuh bangun di kota tanpa keluarga. Ia hanya memiliki sahabat bernama Dini (Marissa Anita). Saat usaha bersama mereka membutuhkan dana lebih, Maya yang mendapat informasi bahwa ia mungkin memiliki harta warisan dari keluarganya yang kaya di desa, membuatnya pergi mendatangi kampung halaman yang tak pernah ia kenali sebelumnya.

Sesampainya di kampung yang jauh terpencil di tengah hutan, Maya dan Dini sampai di rumah besar yang kosong. Situasi sekitar juga terlihat aneh. Salah satunya, banyak kuburan anak-anak. Hingga pada suatu malam, Maya mendengar jeritan perempuan yang hendak melahirkan. Maya menuju asal suara dan menyaksikan proses kelahiran anak tersebut. Dari itulah, sedikit demi sedikit misteri kmapung yang kini ditinggali Maya dan Dini mulai terungkap.

Film yang diarahkan oleh sutradara Joko Anwar ini memiliki naskah cerita yang kuat dan matang. Alur cerita tersusun dengan baik dari awal hingga akhir, sehingga tak ada kesan yang dipaksa muncul.
Bukan hanya dieksekusi dengan baik oleh Joko Anwar selaku sutradara dan penulis, cerita juga dibawakan dengan cemerlang lewat akting para pemain serta pengambilan gambar.

Dari awal hingga akhir film, ketegangan datang secara intens meski ada canda yang terselip di dalamnya. Perbedaan yang dimiliki Perempuan Tanah Jahanam adalah tak banyak menampilkan sosok hantu, dedemit, atau pun jumpscare yang biasa jadi andalan film horor.
Joko Anwar agaknya sengaja tak memberikan penonton "aba-aba" bila penampakan hantu bakal muncul. Kejutan dari Joko untuk para penikmat dan pemburu hantu di layar lebar.

Bila diamati lebih mendalam, keseraman yang terbangun dalam Perempuan Tanah Jahanam lebih ditunjukkan lewat inti cerita, bukan hanya penampakan. Penonton akan merasa lebih ketakutan bila benar-benar memahami cerita secara utuh. Sayang, ending film seharusnya bisa lebih baik lagi, tidak seperti itu saja.

Secara keseluruhan, film yang dirilis pada tanggal 17 Oktober 2019 ini jauh lebih bagus dibanding karyanya yang tayang tak lama sebelum film ini. Perjuangan Joko Anwar menuntaskan Perempuan Tanah Jahanam yang ia sebut sudah mulai ditulis sejak 2009 tidaklah sia-sia. Dari segi genre, Perempuan Tanah Jahanam terbilang horor psikologis yang mampu membuat penonton merasakan ketakutan yang terbangun lewat psikologis para tokohnya, Maya dan Dini. Dengan kata lain, Joko mampu membawa penonton ikut masuk ke dalam cerita.

STRUKTUR:
1) Identitas karya: "Judul:..."
2) Orientasi: "Setelah sukses dengan film..."
3) Sinopsis: "Dikisahkan,..."
4) Evaluasi: "Film yang diarahkan oleh..."
5) Rekomendasi: "Secara keseluruhan,..."

Sumber referensi: HAGZ, berbagai sumber

Tag: #review, sinopsis, ulasan, resensi film, perempuan tanah jahanan, kelemahan dan kelebihan film

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Soal Teks Puisi (Musikalisasi Puisi) - Kelas VIII

Kompetensi Dasar (KD) B.Indonesia Kelas 8 (Kurikulum 2013 - Revisi Sesuai Permen No.24 Tahun 2016)

Mana yang Betul: memperoleh atau memeroleh?